KPK Panggil Sesdirjen Hubla Jadi Saksi Kasus Suap

Jakarta - KPK memanggil Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Dwi Budi Sutrisno. Dia akan diperiksa terkait dugaan gratifikasi yang diterima Dirjen Hubla nonaktif Antonius Tonny Budiono, dengan tersangka Komisaris PT Adhi Guna Keruktama (AGK) Adiputra Kurniawan.

"Dwi Budi Sutrisno diagendakan diperiksa sebagai saksi atas tersangka ADK (Adiputra Kurniawan)," ungkap Kabag Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha kepada wartawan, Senin (2/10/2017).

Tonny ditangkap KPK pada Rabu (23/8). Dia diduga menerima suap dari Komisaris PT Adhi Guna Keruktama (AGK) Adiputra Kurniawan terkait proyek pengerukan Pelabuhan Tanjung Emas di Semarang.

KPK mengamankan 33 tas berisi uang dengan berbagai jenis mata uang dengan total Rp 18,9 miliar. Ada 7 mata uang yaitu dolar Amerika Serikat (USD), dolar Singapura (SGD), Poundsterling (GBP), Vietnam Dong (VND), Euro, Ringgit Malaysia (RM), dan Rupiah (IDR).

Selain itu, KPK mengamankan empat kartu ATM yang salah satunya tersisa saldo Rp 1,174 miliar. ATM itu disiapkan untuk membayar 'setoran' kepada Tonny. Total Rp 20 miliar ini merupakan barang bukti terbanyak yang diamankan KPK dari operasi tangkap tangan (OTT).

Dalam penggeledahan terakhir, diamankan sekitar 50 barang yang terdiri dari keris, tombak, dan batu cincin dari mes Perwira Ditjen Hubla Bahtera Suaka, Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat terkait gratifikasi. (nif/dhn)