"Nihil. Semalam (cek) beberapa kamar mayat dan bongkar peti jenazah yang mayatnya belum diambil oleh negara mana pun," kata Kepala Bidang Perlindungan Jemaah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Kolonel Jaetul Muchlis, Minggu (1/10/2017).
Foto: Pencarian jemaah yang hilang (Try-detikcom) |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan petugas juga mengecek mayat belum jelas identitas dan asalnya karena kemungkinan baru digeser ke kamar mayat. Tak ada yang cirinya sesuai dengan 2 jemaah Indonesia.
"Ini masih terus dicari," jelas Jaetul yang juga perwira TNI AU dan Kepala Satuan Operasional (Kasatops) Armina (Arafah-Muzdalifah-Mina) ini.
Pencarian akan tetap dilakukan meski operasional haji di Mekah telah berakhir, Kamis 28 September. Koordinasi dengan pihak berwenang setempat juga terus dilakukan.
Selama operasinal haji, 383 jemaah dilaporkan terpisah dari rombongan. Tapi hanya Atim dan Hadi yang hingga saat ini belum ditemukan.
Atim terpisah dari rombongannya, kelompok terbang (kloter) embarkasi 56 Jakarta-Bekasi (JKS 56) saat beribadah di Masjidil Haram pada Selasa, 15 Agustus 2017. Sedangkan Hadi yang merupakan jemaah kloter 37 embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG 37) hilang saat mabit (bermalam) di Mina untuk melempar jumrah pada Sabtu, 2 September 2017. (try/rvk)












































Foto: Pencarian jemaah yang hilang (Try-detikcom)