Untung sendiri lebih dikenal dengan nama Kusmindar di kampungnya itu. Sepeninggal ibunya, Letkol Untung yang lahir di Kebumen, 3 Juli 1926 lalu pindah ke Solo pada umur 10 tahun. Ia diasuh adik ayahnya, Samsuri, yang tak punya anak. Karena itu, ia lebih dikenal sebagai Untung bin Samsuri.
![]() |
Muhyono (60), kerabat Letkol Untung, menuturkan keluarga sengaja tidak membangun rumah lagi di atas tanah itu tanpa alasan yang jelas. Kini di lahan kosong itu lebih banyak dimanfaatkan untuk mejemur pakaian.
"Ya memang ini dulu bekasnya (rumah) di sini, tapi tidak di bangun lagi, itu malah saya buat njemur baju," kata Muhyono saat ditemui detikcom, Rabu (27/9/2017).
Muhyono mengaku hanya mengenal sosok kerabatnya itu dari televisi setelah diketahui terlibat dalam pemberontakan G30S 1965. Dengan keyakinan agama yang ia anut, menurutnya, PKI adalah paham yang salah dan tidak sejalan dengan hati nuraninya. "Meskipun kami masih saudara ya kami tetap menolak paham PKI itu," lanjutnya.
Sementara itu Kepala Dusun setempat, Nurwahid (40) menuturkan, dari cerita yang ia dapat, Letkol Untung adalah TNI cerdas dan mempunyai berbagai prestasi. Namun, selaku orang awam, ia dan warga desa setempat tidak mengira jika akhirnya Letkol Untung terlibat dalam pemberontakan G30S.
"Pak Untung merupakan lulusan terbaik akademi militer waktu itu, terus diangkat jadi ajudannya Pak Soeharto. Tapi setelah itu kami juga tidak tahu kok ternyata terlibat dalam partai komunis dan ikut dalam G30S," tuturya. (erd/jat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini