Jakarta - Foto setengah telanjang Saddam yang dimuat tabloid Inggris,
The Sun Jumat (20/5/2005) lalu menimbulkan pro dan kontra di kalangan rakyat Irak. Ada yang mengecam dan ada yang mendukung.Sebagian menilai hal itu sebagai penghinaan bagi bangsa Arab dan umat Islam. Sedangkan sebagian rakyat Irak lainnya menilai hal memalukan itu pantas diterima Saddam.Foto yang antara lain menunjukkan mantan penguasa Irak itu hanya memakai celana dalam, sedang mencuci pakaian dan sedang tidur itu juga disiarkan oleh televisi lokal di seluruh Irak."Sekarang ini semua hal diperbolehkan di Irak sejak kita dikuasai (AS)," kata seorang warga Irak Salam al-Shamaa, seperti dilansir kantor berita
Xinhua, Minggu (22/5/2005) pagi."Saya sebagai seorang jurnalis percaya, mempublikasikan foto-foto semacam itu adalah tindakan imoral dan bertentangan dengan prinsip profesional kami," lanjutnya.Al-Shamaa dan sebagian besar warga Irak lainnya juga mengecam pernyataan militer AS. Alasan penyebaran foto Saddam untuk menghentikan aksi para pendukungnya yang masih setia dinilai tidak akan terwujud."Mempublikasikan foto seperti itu justru akan meningkatkan perlawanan terhadap pasukan AS, karena Saddam sudah dijadikan simbol perjuangan bagi sebagian rakyat Irak," kata warga Irak lain yang tidak mau namanya disebut."Pasukan AS berpikir mereka telah menghancurkan mitos terhadap Saddam. Padahal ini justru dianggap sebagai sebuah penghinaan yang akan memicu lebih banyak tindak kekerasan," lanjutnya.Rakyat Irak juga menuduh AS mencoba memancing kemarahan dan kekerasan di Irak. Kejadian yang dianggap melanggar HAM dan konvensi Jenewa ini hanya untuk membuat kondisi Irak tetap tidak stabil di mata dunia.Tapi selain suara-suara kecaman itu, dukungan terhadap pemunculam foto Saddam juga tak sedikit. Hussein Abed Ali, pemuda yang ayahnya dieksekusi saat era Saddam tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya atas kejadian ini."Saddam pantas mendapatkan takdir ini. Dia pantas mendapatkan hinaan dan mati secara perlahan," ungkapnya.Saddam yang memerintah di Irak selama beberapa dekade, dijatuhkan dari kekuasaannya oleh invasi AS tahun 2003 lalu. Setelah bersembunyi selama beberapa bulan, Saddam akhirnya ditangkap di sebuah bunker kecil Desember 2003.
(fab/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini