"Soal miras, narkoba dan pornografi sudah sangat amat menghawatirkan dan memprihatinkan di kalangan pelajar
Tapi stakehokder belum sebanding sikap dan perhatiannya terhadap situasi kondisi tersebut," ujar Sodik melalui pesan singkat, Sabtu (30/9/2017) malam.
Sodik mengakui pihaknya banyak mendapat laporan soal peredaran miras, narkoba hingga ponografi di kalangan remaja. Dia berharap aparat kepolisian meningkatkan pengawasan dan memberikan sanksi yang lebih ketat bagi para pengedar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia pun mengajak pihak sekolah dan orang tua untuk lebih ekstra mengawasi perkembangan anak-anak. Sehingga bisa dijauhkan dari pengaruh buruk lingkungannya.
"Sekolah juga kita minta pengawasan dan didikan yang ekstra serta sanksi yang tegas sesuai dengan misi pendidikan dan aturan sekolah. Keluarga sebagai basis dan rumah pertama anak, juga harus meningkatkan edukasi dan pengawasannya," pesannya.
"Maka harus ekstra pengawasan dan pembinaannya. Di negara barat saja yang budaya minum, tapi pengawasan untuk anak-anak pelajar itu lebih ketat," ucap Sodik.
Sebelumnya diberitakan, video seorang siswi SMP mabuk berat di Babakan Madang, Kabupaten Bogor, viral di media sosial. Polisi memastikan kedua pelajar itu mabuk miras oplosan, bukan mengkonsumsi PCC.
Ada dua pelajar yang mengkonsumsi miras oplosan pada Rabu, 27 September. Keduanya mendapatkan miras oplosan dari penjual berinisial TRI.
"Kedua orang tersebut telah meminum minuman jenis oplosan (Soponyono) yang didapat dari TRI," kata Kapolres Bogor AKBP AM Dicky Pastika Gading dalam keterangannya, Sabtu (30/9).
(ams/fai)