"Dengan telah digugurkannya status tersangka bagi Setya Novanto, posisi beliau sebagai ketum ya harus dikembalikan dan mestinya sekarang tahun politik sudah dekat, sebaiknya jalani saja, kita dukung, bersatu bersama-sama menyukseskan Partai Golkar sehingga elektabilitas meningkat," kata Agung saat dihubungi via telepon, Sabtu (30/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mengapresiasi pimpinan KPK yang menyatakan di beberapa media menghormati putusan praperadilan tersebut. Jadi saya kira itulah sikap yang semestinya, kenegarawanan yang baik," ujarnya.
Oleh karena itu, dia mengimbau agar kelompok yang masih 'gaduh' agar menghentikan manuvernya. Agung minta agar semua kader Golkar fokus menjaga persatuan dan kesatuan partai demi elektabilitas partai.
"Menurut saya, kita hormati putusan praperadilan. Oleh karena itu, sebaiknya, saya tidak mau menyebut kelompok, sebaiknya kita jaga persatuan partai. Setop, kita hentikan manuver," ajak Agung.
Sebelumnya, Ketua Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) Ahmad Doli Kurnia menyoroti elektabilitas Golkar yang terus menukik karena Setya Novanto. GMPG meminta Golkar segera menggelar rapat pleno untuk mencopot Novanto sebagai ketua umum.
Menurut Doli, tren elektabilitas Golkar terus menurun. Ia menyebut Novanto memberi kontribusi besar atas hal tersebut.
"DPP (Golkar) melakukan pertemuan dengan tiga lembaga survei yang kesimpulannya, elektabilitas (Golkar) merosot tajam, dan penyebab terbesarnya Setya Novanto, 49-56 persen," ucap Doli di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (30/9). (ams/fdn)











































