Salah satu sirene dipasang di Jl Raya Selat, Desa Selat, Karangasem, Bali. Sirene terpasang di Pura Bale Agung yang bersebelahan dengan Polsek Selat. Lokasi sirene berjarak 9 km dari Gunung Agung.
Sirene dengan tinggi 5 meter itu ditopang empat tiang penyangga. Sirene juga dilengkapi genset agar tetap berfungsi jika listrik padam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sirene peringatan kondisi Gunung Agung (Ibnu Hariyanto/detikcom) |
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan ada enam unit sirene mobile iCast Rapid Deployment Public Notification System (iRADITIF). Keenam sirene masih dioperasikan secara manual.
Sirene peringatan kondisi Gunung Agung (Ibnu Hariyanto/detikcom) |
"Yang pencet tombol ada petugas jaga di alat sirene. Pemencetan tombol masih manual," kata Sutopo saat dihubungi.
Sutopo menjelaskan bunyi sirene tersebut terdengar hingga 2 km. Meski sirene masih manual, para petugas jaga tersebut selalu berkoordinasi dengan posko utama dengan menggunakan Handy Talky (HT).
"Jadi antara petugas sirene dan posko utama terhubung komunikasi dengan HT. Nantinya petugas jaga dengan pos pemantau gunung api dan posko utama juga akan terhubung," ujar dia.
Salah satu petugas jaga sirene yang juga tokoh adat Desa Selat, Gusti Danang, mengatakan sirene ini dijaga bergantian oleh warga dan personel polisi.
"Ada delapan orang secara bergantian dan beberapa polisi yang bersiaga 24 jam," ujar Gusti Danang. (ibh/fdn)












































Sirene peringatan kondisi Gunung Agung (Ibnu Hariyanto/detikcom)
Sirene peringatan kondisi Gunung Agung (Ibnu Hariyanto/detikcom)