"Berpartai dan berpolitik kan ingin mendapatkan kekuasaan. Ada dua yaitu legislatif dan eksekutif," kata Dedi di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (29/9/2017).
Menurutnya Golkar adalah partai kader, sehingga berani mengusung kadernya sendiri masuk ke dalam gelanggang pemilu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dedi mengaku tidak ingin partai berlambang beringin menjadi partai rental. Hal ini dikarenakan Golkar telah memiliki mekanisme pengaderan yang berjenjang.
"Apa gunanya membuat diklat di kepartaian kalau tidak berani maju. Persoalan menang dan kalah itu itu kan biasa dalam parpol," ucapnya.
"Kalau tidak mau berpartai ya harus ambil jalur independen," sambungnya.
Menurutnya, berdasarkan hasil survei didapatkannya, suara Golkar hingga saat ini 19 persen di Jabar dan 10 persen untuk nasional.
"Ini Partai Golkar. Ada dua kondisi secara nasional partai Golkar mengalami penurunan dan di Jawa Barat mengalami kenaikan," terangnya usai bertemu dengan Ketua Dewan Pembina Golkar Aburizal Bakrie. (tfq/dhn)











































