Gubernur Bali Rapat Tertutup, Bupati Klungkung: Terkait Jumlah Pengungsi

Gubernur Bali Rapat Tertutup, Bupati Klungkung: Terkait Jumlah Pengungsi

Prins David Saut - detikNews
Jumat, 29 Sep 2017 18:13 WIB
Gunung Agung dilihat dari Klungkung (David Saut/detikcom)
Klungkung - Gubernur Bali Made Mangku Pastika menggelar rapat tertutup dengan kepala daerah penerima pengungsi Gunung Agung. Pastika memerintahkan untuk memulangkan pengungsi yang berasal dari wilayah tidak terdampak.

"Terkait dengan rapat, yang pertama kita berkutat ke jumlah pengungsi. Prediksi jumlah pengungsi desa terdampak seharusnya 70 ribu lebih tapi fakta data yang tercatat BNPB ternyata 140 ribu lebih, berarti dua kali lipat daripada data yang seharusnya mengungsi terkena dampak," kata Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta di Pos Pengungsian GOR Swacepura, Klungkung, Bali, Jumat (29/9/2017).

Suwirta menyampaikan Gubernur Pastika memerintahkan untuk dilakukan pendataan ulang pengungsi dan pembuatan tanda pengenal untuk pengungsi. Sementara pengungsi yang berasal dari wilayah tidak terdampak akan diminta untuk kembali pulang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pendataan ulang dan tanda pengenal, kemudian bagi mereka yang di luar desa terdampak dipulangkan, saya kutip Pak Gubernur. Tapi kami di Klungkung mendata dulu dan menaruh yang di luar wilayah terdampak di data tambahan. Panggil yang bersangkutan ajak ngomong jangan sampai kami bilang mengusir pengungsi," ujar Suwirta.

Lalu, Suwirta menambahkan, rapat tersebut juga membahas logistik, kartu identitas pengungsi hingga kesiapan ketika Gunung Agung meletus seperti listrik, air dan keselamatan. Oleh karena itu, Suwirta memerintahkan koordinator di setiap pos pengungsian di Klungkung untuk mulai mendata pengungsi dan identifikasi.

"Ini perlu sinkronisasi data, harusnya masing-masing kecamatan di Karangasem mendata dulu berapa penduduknya yang mengungsi. Ini sambil jalanlah, dalam situasi seperti ini jangan saling menyalahkan," ucap Suwirta.

Suwirta menambahkan adanya fenomena pengungsi pindah pos pengungsian atau jumlah bertambah lebih banyak pada malam hari namun berkurang pada siang hari. Sehingga diharapkan proses identifikasi pengungsi ini akan meminimalisir terjadinya penghitungan ganda jumlah pengungsi.

"Mereka keluar masuk kan kita tidak sempat tanya, sehingga mungkin itu, jadi desa di luar ini akan diminta untuk kembali ke desanya," ungkap Suwirta.

Rapat tertutup itu digelar di Pos Komando Siaga Darurat Gunung Agung di Dermaga Tanah Ampo, Karangasem, Bali. Selain Pastika dan Suwirta, sejumlah Bupati dan petinggi BPBD Kabupaten/Provinsi juga turut hadir. (vid/fay)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads