PVMBG: Gunung Agung Kritis Jika Gempa Dangkal Terus Meningkat

PVMBG: Gunung Agung Kritis Jika Gempa Dangkal Terus Meningkat

Prins David Saut - detikNews
Jumat, 29 Sep 2017 16:07 WIB
Foto: Gunung agung dari pos pengamatan ini jaraknya sekitar 15 Km dari kawah. Fotografer: Prins David Saut/detikcom
Denpasar - Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) I Gede Suantika menyatakan Gunung Agung sudah menunjukkan tanda-tanda kritis. Kekritisan tersebut mengarah pada persiapan untuk meletus.

"Gempa vulkanik dangkalnya meningkat, sekarang masih 300-an. Artinya, Gunung Agung kritis dan sudah siap meletus," kata Suantika di Pos Pengamatan Gunung Agung, Rendang, Bali, Jumat (29/9/2017).

Indikasi untuk menyimpulkan hal tersebut, menurut Suantika, berasal dari retakan di kawah yang terus melebar dan asap putih dari hotspot yang menebal dan semakin tinggi. Jika asap berubah warna semakin gelap, maka gunung setinggi 3.142 Mdpl itu akan meletus tidak lama lagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Asapnya itu awalnya, tipis sekarang makin tebal. Kalau sudah berubah begitu (hitam keabu-abuan), itu tandanya dia makin mau meletus, makin dekat ke erupsi," ujar Suantika.

Tak hanya asap dan retakan dari kawah, bentuk badan Gunung Agung yang semakin menggembung juga mengindikasikan volume magma dan material vulkanik yang semakin banyak. Penggembungan yang disebut deformasi ini diiringi oleh uap air diiringi tekanan yang terus bertambah.

"Kedalaman gempa itu menunjukkan titik magmanya, kalau dia menekan maka terjadi gempa vulkanik dangkal dengan jumlah meningkat. Kalau sudah begitu, erupsi dia. Sekarang prosesnya masih seimbang antara gempa dalam dan gempa dangkal, bahkan masih dominan gempa dalam," ucap Suantika. (vid/aan)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads