Spirit Persatuan Kirab Pemuda dari Rote Ndao, Titik Paling Selatan Indonesia

Spirit Persatuan Kirab Pemuda dari Rote Ndao, Titik Paling Selatan Indonesia

Andi Abdullah Sururi - detikNews
Jumat, 29 Sep 2017 12:46 WIB
Foto: dok. Humas Kemenpora
Pulau Rote - Cuaca Cerah di Bandara David Constantin Saudale menyambut kedatangan Pesawat ATR Twin Turbo Pop 72-600 yang mendarat sempurna, membawa rombongan peserta Inti Kirab Pemuda 2017 bersama Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, Kamis (28/9) pagi.

Menpora yang didampingi istrinya, Shobibah Rohmah, disambut Bupati Rote Ndao, Lens Haning, yang memasangkan topi Tiilangga, selendang dan sarung ikat khas Rote, serta mengalungkan selendang kepada masing-masing peserta Kirab Pemuda 2017 sebagai tanda ucapan selamat datang.

Setelah itu butuh waktu sekitar 1 jam, hingga perjalanan rombongan Kirab Pemuda 2017 ini tiba di Desa Sedeoen, Rote Barat, Rote Ndao, di mana peserta akan dilepas secara resmi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita semua bersyukur bisa menginjakkan kaki langsung di Bumi Rote Ndao. Kalau biasanya kita menyebut Romeo, maka kita juga akan menyebut pula Juliet, bilamana kita sebut Miangas, maka tak pernah kita lupa menyebut Rote," ucap Menpora, merujuk pada pasangan dua pulau terdepan Indonesia yang menjadi titik awal pelaksanaan Kirab Pemuda Nusantara 2017 itu.

[Baca juga: Kirab Pemuda Era Milenial, Pesan Keberagaman dan Berani Bersatu]

"Rote juga merupakan tempat berselancar paling indah. Semoga tidak hanya menjadi lokasi wisata, namun ke depan saya harap dari sini melahirkan atlet selancar handal Indonesia. Pemudanya juga harus maju, jadi camat, bupati dan bukan tidak mungkin jadi Menpora.

"Kirab Pemuda juga menjadi salah satu pelaksanaa Nawacita Presiden dan pemerintah hari ini, bahwa kami hadir di Rote, negara hadir menyapa dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat," tambahnya.

Spirit Persatuan Kirab Pemuda dari Rote Ndao, Titik Paling Selatan IndonesiaFoto: dok. Humas Kemenpora

Semilir angin laut dan cuaca cerah bergantian menyapa saat acara pelepasan ini berlangsung. Dalam sambutannya, Leonard Haning menyebut bahwa Ide kegiatan Kirab Pemuda ini sangat cemerlang. "Artinya kita sadar bahwa kita berbeda dan ada semangat untuk bersatu. Kami bangga menyambut pemuda dari seluruh Indonesia di Pulau Rote," katanya.

"Ke mana pun Bapak pergi, semoga Pulau Rote selalu terkenang, Saya mohon Pak Menpora tidak ganti nomor teleponnya...." serunya disambut gelak tawa masyarakat setempat.

Spirit Persatuan Kirab Pemuda dari Rote Ndao, Titik Paling Selatan IndonesiaFoto: dok. Humas Kemenpora

Dalam kesempatan ini Menpora memberikan kejutan dengan memilih langsung salah satu Pemuda asal Rote untuk bergabung dengan rombongan peserta inti Kirab Pemuda yang telah terpilih sebelumnya.

"Jimmy Alaulela, dari Desa Nuse, saya minta bergabung dengan para pemuda peserta Inti Kirab Pemuda," spontan panggil Menpora.

Jimmy yang terkejut langsung berlari ke depan dan menyatakan kegembiraan dan kebanggaannya, "Saya siap Ikut Kirab, Pak Menteri," ucapnya dengan sigap, tak menyangka bisa memperoleh kesempatan langka mengikuti kegiatan napak tilas kebhinekaan ini.

Acara pelepasan berlangsung semarak dan hangat, penanda keakraban yang tercipta antara seluruh Peserta Kirab Pemuda, Menpora dan masyarakat setempat.

Mulai dari acara bagi-bagi bola, pemberian bantuan seragam sepakbola hingga bantuan benang tenun kepada masyarakat dilakukan dalam suasana penuh kehangatan dan rona bahagia yang memancar dari wajah-wajah masyarakat yang menyaksikan acara.

Pelepasan Kirab Pemuda 2017 ditutup dengan penandatanganan Prasasti dan pembuatan cetakan telapak kaki Menteri Pemuda dan Olahraga sebagai tanda bahwa spirit perjalanan yang membawa semangat berani bersatu ini telah secara resmi dilangkahkan dari pulau paling selatan hingga ke 72 titik Kabupaten/Kota selama 72 hari ke depan.

Spirit Persatuan Kirab Pemuda dari Rote Ndao, Titik Paling Selatan IndonesiaFoto: dok. Humas Kemenpora

Transfer Pengetahuan dari Peserta Kirab Pemuda 2017

Seusai pelepasan peserta, Imam berdialog bersama para pemuda setempat, sementara peserta langsung terlibat berbagai aktivitas dengan masyarakat yang dimulai dengan belajar bermain Sasando dari seniman setempat.

Mereka belajar cara memainkan alat musik yang terbuat dari daun lontar tersebut, dan bernyanyi bersama dengan gembira. Tak lama Menpora langsung ikut bergabung bermain Sasando dan bernyanyi bersama Peserta Kirab Pemuda.

Puas bermain Sasando, Menpora melanjutkan kegiatan dengan berkunjung ke SD Inpres Anda Iko Nemberala untuk melihat peserta Kirab Pemuda mengenalkan program ini kepada anak-anak.

Spirit Persatuan Kirab Pemuda dari Rote Ndao, Titik Paling Selatan IndonesiaFoto: dok. Humas Kemenpora

Tidak hanya itu, mereka juga mengajarkan sejumlah keterampilan dan kesenian dari daerahnya masing-masing. Setelah berkunjung ke sekolah, Menpora dan rombongan berkunjung ke tempat kerajinan tenun ikat penduduk, melihat-lihat dan memilih satu di antaranya untuk dibawa pulang.

Pemuda inti Kirab berasal dari 34 provinsi seluruh Indonesia yang dibagi dalam 2 zona. Tim Zona 1 bergerak dari Miangas, Sulawesi Utara menuju Sabang menyusuri Kabupaten/Kota yang ada di wilayah Barat. Adapun kontingen Zona 2 ybergerak dari Rote Ndao, NTT menuju Merauke dan kabupaten/kota yang ada di wilayah Timur Indonesia.

Peserta Kirab Pemuda pada kedua zona ini nantinya bertemu di Blitar, Jawa Timur yang akan menjadi kota penutup puncak pelaksanaan kegiatan Kirab Pemuda 2017 pada awal Desember mendatang.

Spirit Persatuan Kirab Pemuda dari Rote Ndao, Titik Paling Selatan IndonesiaFoto: dok. Humas Kemenpora

Spirit Persatuan Kirab Pemuda dari Rote Ndao, Titik Paling Selatan IndonesiaFoto: dok. Humas Kemenpora
(a2s/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads