"Videoya video baru. Kalau dilihat smart phonenya, smart phone baru. Tetapi alatnya alat lama, pelontar Granat Infantery (PGI), PGI lama, untuk pengenalan senjata," kata Setyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jaksel, Kamis (29/9/2017).
Setyo menerangkan Brimob memang diharuskan untuk mengenal berbagai jenis senjata. Termasuk senjata PGI yang merupakan sisa dari senjata saat zaman ABRI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan senjata PGI itu kini berada di Pusdik Brimob. Namun jumlahnya tak terlalu banyak.
"Itu sekarang ada di Pusdik Brimob untuk pengenalan senjata. Brimob juga harus tahu. Kalau kita melakukan pengenalan senjata ini PGI cara nembaknya seperti ini. Tahu itu saja," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, video polisi sedang berlatih senjata sejenis RPG ini sebelum era Reformasi. Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan peristiwa itu terjadi saat Polri masih menjadi bagian dari ABRI.
"Itu saat Polri masih bagian dari ABRI," kata Setyo saat dikonfirmasi, Kamis (27/9/2017).
Namun belakangan Setyo menuturkan justru senjata yang dipakai oleh polisi itu yang ada sebelum era reformasi. Videonya pun disebut diambil baru-baru ini.
detikcom mencoba memastikan kembali terkait kebenaran informasi tersebut. Setyo juga tak menjelaskan secara detail terkait waktu pengambilan video tersebut. Dia hanya menyebut video itu terjadi sekitar tahun 2000-an.
"Kalau dilihat dari yang rekam zaman Reformasi belum ada smart phone mungkin tahun 2000-an, 2003, 2004, 2005 sudah ada foto-foto, motret-motret," tutupnya. (knv/rvk)