Gubernur Bali Ingatkan Wisatawan Petualang Tak Dekati Gunung Agung

Gubernur Bali Ingatkan Wisatawan Petualang Tak Dekati Gunung Agung

Ray Jordan - detikNews
Kamis, 28 Sep 2017 18:56 WIB
Gunung Agung (Ulet Ifansasti/Getty Images)
Jakarta - Gubernur Bali I Made Mangku Pastika mengatakan angka kunjungan wisata di Bali setelah meningkatnya aktivitas Gunung Agung di Karangasem masih tinggi. Meski demikian, dia mengingatkan wisatawan tak mendekat ke lokasi gunung.

"Pariwisata masih penuh, hanya yang saya anjurkan jangan mendekati tempat bahaya, itu saja. Masih ada itu, saya lihat. Tapi saya imbau kepada mereka semua, terutama yang senang wisata petualangan. Justru dia ingin lihat. Kalau bisa mereka stay away dari daerah itu," kata Mangku Pastika seusai rapat bersama Presiden Jokowi di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (28/9/2017).

Mangku Pastika mengatakan belum terjadi penurunan angka kunjungan wisata di Bali, meski beberapa negara sudah mengeluarkan travel warning ke Bali. Penerbangan dan hotel di Bali masih tetap penuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Belum ada (penurunan). Walaupun ada travel warning, apa pun tetap saja penuh pesawat. Hotel juga tetap penuh. Saya kira mereka lihat sendiri apa yang terjadi di Bali. Memang kadang berita itu kan gede-gede banget, serem-serem amat. Menurut saya nggak serem amat sih," katanya.

Dikatakan Mangku, dampak letusan itu diperkirakan terjadi hanya di sekitar Kabupaten Karangasem. Dan tidak semua desa di kabupaten tersebut terkena dampak.

"Itu kan Kabupaten Karangasem, 64 desa itu aman. Ini bupatinya masih tenang-tenang saja kok. Apalagi Denpasar, Nusa Dua, jauh banget sampai di sini," katanya.

"Aman, orang ke Karangasem saja masih aman, asal nggak di desa yang sekitar gunung," tambahnya.

Sejauh ini, kata Mangku Pastika, sudah ada 122 ribu orang yang mengungsi akibat meningkatnya aktivitas Gunung Agung tersebut. Sebagian besar dari mereka mengungsi ke rumah kerabat masing-masing.

"Orang Karangasem itu banyak merantau di seluruh kabupaten itu, bahkan ke Lombok. Dulu Raja Karangasem kuasai Lombok, jadi keluarganya ada di situ. Jadi kalau dibilang mengungsi sampai ke Lombok, ya memang ke rumah keluarga," katanya. (jor/bag)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads