Dikatakan Mangku Pastika, pihaknya telah melakukan persiapan jika aktivitas gunung tersebut terus meningkat dan meletus. Hingga kini, persiapan telah dilakukan dengan baik.
"Kita mempersiapkan segala sesuatunya untuk meminimalisir kerugian atau dampak dari bencana ini, apakah yang menyangkut keselamatan manusia, hewan, dan harta benda," kata Mangku Pastika seusai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (28/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jumlah pengungsi sampai sore ini mencapai 122 ribu orang yang tersebar di semua kabupaten dan kota. Saya kira penanganan ini seluruhnya sudah tertangani dengan baik, mungkin hanya saja membutuhkan penyempurnaan persoalan kesehatan untuk anak-anak balita dan sebagainya sudah ditangani Bu Menteri Kesehatan tadi datang ke Bali. Semua menteri terkait sudah terlibat," jelasnya.
Karena itu, lanjut Mangku Pastika, dia optimistis walaupun suatu saat terjadi letusan, dampaknya akan sangat kecil. "Saya optimis walaupun suatu terburuk letusan terjadi dampaknya sudah sangat minimal," katanya.
Terkait dengan pariwisata, Mangku Pastika mengatakan jarak maksimal terdampak letusan gunung, di luar debu, hanya 12 kilometer. "Masih ada 64 desa dari 78 desa Karangasem sendiri yang masih aman. Jadi jangan dipikirkan ini dahsyat betul sehingga menjadi semacam ancaman bagi pariwisata dan kehidupan masyarakat Bali," katanya.
Dia juga menegaskan kekerabatan masyarakat Bali sangat kuat, sehingga penanganan pengungsi dapat dilakukan dengan baik.
"Sebagian besar para pengungsi di rumah kerabatanya masing-masing. Mereka ditampung di tenda darurat kami akan salurkan balebanjar. Tiap desa di Bali desa tradisional desa adat punya balebanjar itu bisa dimanfaatkan oleh mereka dan seluruh warga juga terlibat dalam urusan ini untuk membantu keluarga yang mengungsi," jelasnya. (jor/bag)











































