"Semua kementerian dan lembaga sudah siap untuk hal itu. Makanan, kesehatan, dan kebutuhan untuk mengungsi lainnya, termasuk ternak, tadi sudah rakor, semua sudah disiapkan," ucap Puan kepada wartawan di kantor Kemenko PMK, Jalan Medan Merdeka Barat, Kamis (28/9/2017).
Rapat ini dihadiri Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Wakapolri Komjen Syafruddin, serta beberapa instansi terkait. Mereka melakukan pembahasan secara tertutup dari awak media.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu masalah dalam penanganan aktivitas vulkanik Gunung Agung adalah pengungsi yang masih kembali ke permukiman. Puan menyarankan pemerintah daerah memberi penjelasan kepada masyarakat.
"Saya minta kepada kepala daerah dikoordinasikan, kita harus memberi penjelasan. Saat mereka perlu mengungsi, mereka harus mengungsi," kata Puan.
Saat ini kebutuhan pengungsi masih tercukupi. Belum ada masalah kekurangan makanan maupun ada penyakit yang serius.
"Makanan sudah bisa ditanggulangi, kesehatan tidak ada yang berat, hanya penyakit biasa," ucap Puan.
Aktivitas vulkanik Gunung Agung saat ini meningkat. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan jumlah pengungsi hingga Rabu (27/9) pukul 18.00 Wita mencapai 96.086 jiwa, yang terbagi di 430 titik pengungsian.
Ia juga mengatakan pergerakan magma mulai mendekati permukaan sehingga peluang terjadinya letusan cukup besar.
"Pergerakan magma mendekati permukaan terus berlangsung. Peluang terjadinya letusan cukup besar. Namun tidak dapat dipastikan kapan akan meletus. Jumlah pengungsi terus bertambah. Pengungsi mencapai 96.086 jiwa di 430 titik pengungsian di sembilan kabupaten/kota," ujar Sutopo dalam keterangan tertulis, Rabu (27/9). (aik/bag)











































