"Kopassus kan punya Twitter resmi, punya semua yang berkaitan dengan media resmi. Kalau itu kan gambar biasa itu, banyak di YouTube, orang ambil kan gampang saja. Ambil, terus tulis kata-kata," ujar Tri kepada detikcom, Kamis (28/9/2017).
Tri mengatakan pihaknya enggan menanggapi kabar hoax tersebut lebih jauh. Pesan tersebut dibuat oleh orang tidak bertanggung jawab yang tidak suka dengan TNI, khususnya Kopassus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Tri menegaskan Kopassus memiliki media sosial resmi yang segala sesuatu terkait Kopassus disampaikan di media tersebut. Kopassus akan mengklarifikasi berita palsu terkait Kopassus di media sosial resmi miliknya.
"Kopassus itu memiliki media resmi, Facebook kita punya Pen Kopassus, Twitter ada Pen Kopassus, Instagram juga Pen Kopassus, semua namanya Pen Kopassus, termasuk YouTube juga kita punya Info Kopassus. Jadi, kalau misalnya kita menerima gambar dari luar yang mengatasnamakan Kopassus, langsung kita masukkan di media sosial kita dan kita tambahkan tulisan 'hoax'," jelas Tri.
"Itu kan gambar, jadi kita lihat ada gambar dimanfaatkan sama orang, ya kita tulis 'hoax' tengahnya. Kita ngapain memperkeruh suasana, nggak mungkinlah Kopassus membuat dan memperkeruh suasana. Kalau sudah ada tulisan 'hoax' di tengahnya, pasti bukan dari Kopassus," tambah Tri.
Menurutnya, berita palsu Kopassus yang menulis kebangkitan PKI tersebut tidak perlu diperbesar. Namun pihaknya meminta untuk terus waspada dan memantau kemungkinan bangkitnya PKI di Indonesia.
"Jadi, menurut saya, tidak usah diperbesar yang seperti (berita palsu) itu. Yang jelas, seperti yang disampaikan Panglima, kita cukup mengamati, pasti ada, sudah jelas di mana tempatnya, kita amati saja gerakannya," ungkapnya.
Di media sosial YouTube dan Twitter beredar tulisan yang berjudul 'Pesan Telak dari Kopassus #3077'. Tulisan tersebut berisi kebangkitan PKI di Indonesia. Tulisan itu juga menampilkan foto Kopassus. (nvl/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini