Di UNP, Megawati Bicara Aktor Politik yang Halalkan Segala Cara

Di UNP, Megawati Bicara Aktor Politik yang Halalkan Segala Cara

Dwi Andayani - detikNews
Rabu, 27 Sep 2017 18:49 WIB
Megawati menerima gelar doktor HC di UNP. (Dwi Andayani/detikcom)
Padang - Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri berbicara soal penyimpangan praktik berpolitik. Megawati mengatakan masih ada aktor politik yang menghalalkan segala cara demi meraih kekuasaan.

"Dalam ranah politik, praktiknya dapat dijumpai melalui perilaku para aktor politik yang menghalalkan segala cara untuk mencapai kekuasaan. Seperti memfitnah dan melakukan pembunuhan karakter secara sistematis. Bahkan mereka anggap sebuah kewajaran, lumrah, dan sah-sah saja untuk menghilangkan nyawa orang lain yang dianggap lawan atau penghalang," ujar Megawati, Rabu (27/9/2017).

Hal ini disampaikan Megawati saat memberikan sambutan setelah dianugerahi gelar doktor honoris causa (HC) di Universitas Negeri Padang (UNP), Sumatera Barat. Menurut Megawati, politik adalah bagaimana hidup bermanfaat bagi orang lain bagi rakyat dan negara. Megawati mengingatkan kebahagiaan bukan saat seseorang memiliki kekuasaan, melainkan saat menangis dan tertawa dengan rakyat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Politik sejatinya adalah jalan untuk mewakafkan hidup agar bermanfaat bagi orang lain, bagi kepentingan rakyat, bangsa, dan negara. Oleh sebab itu, di dalam berbagai kesempatan saya selalu mengingatkan, kebahagiaan kita bukan pada saat dekat dengan kekuasaan, namun saat kita menangis dan tertawa bersama rakyat," papar Megawati.

Megawati juga mengatakan, menurut Sukarno, definisi politik adalah bagaimana cara mengabdikan diri bagi kepentingan orang lain. Dan menurut Megawati, politik merupakan alat mewujudkan kebaikan dan kemaslahatan.

"Definisi politik yang paling hakiki, menurut Bung Karno, adalah cara mengabdikan diri bagi kepentingan orang banyak. Maksudnya, membuat diri kita memiliki cita-cita dan tujuan abadi yang tidak berorientasi pada diri sendiri. Dalam politik, saya menyebutnya politik berwajah dan berjiwa kemanusiaan, yaitu politik humanis. Politik sebagai alat untuk mewujudkan kebaikan dan kemaslahatan bagi umat manusia," imbuh Ketum PDIP itu. (dkp/dkp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads