"Tadi pagi (status Gunung Agung) masih seperti kemarin. Memang statusnya bisa saja setiap waktu meledak. Kita sekarang membuat sejumlah langkah. (Terutama) bagaimana kita menyikapi itu dari aspek turis. Turis kita jangan sampai penerimaan turis itu terlalu terganggu," kata Luhuts saat ditemui di Hotel Intercontinental, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (27/9/2017).
Luhut menambahkan aktivitas Gunung Agung akan terus dipantau. "Kita lihat dulu (besaran) ledakannya seperti apa," ujar dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Batas radius berbahaya itu mudah terlihat di peta, tapi di lapangan tidak tampak. Di lapangan, masyarakat tidak tahu mereka tinggal di dalam radius berapa. Inilah yang menyebabkan masyarakat yang tinggal di luar garis radius berbahaya pun ikut mengungsi," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho kepada detikcom, Selasa (26/9).
Ditambahkan Sutopo, angka pengungsi terus meningkat juga karena ribuan orang mengungsi ketika status Gunung Agung dari siaga dinaikkan menjadi awas pada malam hari Jumat (22/9) lalu. Pergerakan pengungsi pada malam hari memberikan efek psikologis terhadap masyarakat yang berada di luar zona berbahaya untuk ikut mengungsi. (idh/idh)











































