19.000 Ekor Sapi Belum Dievakuasi dari Bahaya Gunung Agung

19.000 Ekor Sapi Belum Dievakuasi dari Bahaya Gunung Agung

Prins David Saut - detikNews
Rabu, 27 Sep 2017 14:57 WIB
Foto: Istimewa
Jakarta - Sebanyak 19.000 ekor sapi belum dievakuasi dari zona merah Gunung Agung. Hingga saat ini Pemerintah melalui Satgas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) baru mengevakuasi 1.000 ekor sapi

"Jumlah populasi ternak sapi di daerah terdampak sebanyak 48.500 ekor. Sebagian sudah dijual dan sebagian dievakuasi secara mandiri oleh para peternak, lebih kurang 28.500 ekor," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karangasem, IR Supandi di Posko Siaga PKH, Karangasem, Bali, Rabu (27/9/2017).

Menurut Supandi, evakuasi ternak yang sudah difasilitasi oleh satgas sebanyak 1.001 ekor sapi. Namun menurut data terakhir, masih ada 19.000 ekor lebih sapi yang berada di zona merah Gunung Agung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Populasi yang masih harus dievakuasi sebanyak 19.000 ekor," ujar Supandi.

Oleh karena itu, Dirjen PKH Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita menyatakan koordinasi dengan kepala daerah dan BNPB akan terus dilakukan. Selain untuk menggelar operasi evakuasi, juga untuk menentukan tempat penampungan ternak.

"Kami juga telah melakukan koordinasi dengan Bupati dan BNPB, serta melihat titik lokasi kandang penampungan ternak. Tadi pagi, kami langsung melakukan pertemuan dengan Bupati Karangasem (IG Ayu Mas Sumatri). Terimakasih kepada Bupati Karangasem karena telah bersedia menyiapkan tambahan areal untuk penampungan ternak seluas 350 hektar," ucap Diarmita.

Ditjen PKH melalui Satgas PKH juga menfasilitasi pelaku industri di bidang peternakan yang akan memberikan bantuan berupa pakan ternak dan truk untuk mengevakuasi ternak. Total bantuan swasta itu yakni 9 unit truk dan 55 ton pakan ternak.

Pemerintah Minta Pengungsi Gunung Agung Tak Jual Murah Sapinya

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) I Ketut Diarmita meminta peternak di Gunung Agung tidak menjual hewan ternaknya dengan harga yang sangat murah. Ia berharap warga yang sapinya telah dievakuasi menjualnya dengan harga pasar.

"Peternak dapat memanfaatkan lokasi-lokasi penampungan ternak sementara secara mandiri atau terkoordinir oleh tim Satgas PKH. Sehingga para peternak tidak panik dan tidak segera menjual sapinya dengan harga murah," kata Diarmita di Karangasem, Bali, Rabu (27/9/2017).

Sementara proses evakuasi ternak oleh Satgas PKH masih terus dilakukan bersama Pemkab Karangasem dan Pemprov Bali. Diarmita menyatakan evakuasi ternak ini juga menjadi perhatian Presiden Joko Widodo.

"Kami telah laporkan terkait kesiapan pelayanan posko siaga peternakan dan kesehatan hewan kepada Kepala BNPB terutama terkait jumlah keseluruhan bantuan untuk disampaikan ke Presiden saat kunjungan di Tanah Ampo Selasa (26/9) kemarin," ujar Diarmita.

Diarmita menyampaikan jika masyarakat ingin melaporkan untuk penyelamatan ternaknya dari ancaman erupsi Gunung Agung maka dapat menghubungi Satgas PKH di nomor 0812 3863 2084. Diarmita menyatakan sejauh ini sudah ada bantuan dari pemerintah berupa pembuatan kandang penampungan, pakan konsentrat, obat-obatan, necktag untuk identifikasi dan air minum bagi ternak.

"Ditjen PKH juga menyediakan 1 mobil truk untuk mengangkut ternak ke tempat penampungan ternak yang telah dibuat pada area yang lebih aman," ucap Diarmita. (vid/nvl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads