JK: Penerima Beasiswa LPDP Punya Utang Moral ke Negara

Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyebut beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) tidak memiliki ikatan dinas dan diperuntukkan untuk seluruh warga Indonesia. Namun JK meminta penerima beasiswa ini untuk belajar secara serius.

"Pertama saya bilangin karena ini beasiswa yang bebas, artinya tidak ada ikatan yang apa apa, makanya tadi cuma satu, harus belajar dengan betul," kata JK di kantor Wapres saat menerima peraih LPDP Tahun 2017, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (27/9/2017).

Baca juga: Harapan Sri Mulyani ke Alumni LPDP: Berkontribusi ke RI dan Perbaiki Ekonomi

JK menyebut para penerima beasiswa LPDP memiliki utang moral kepada negara dan masyarakat karena telah membiayai pendidikan mereka. Penerima Beasiswa LPDP ini diminta untuk selalu berinovasi.

Khusus soal persyaratan penerimaan LPDP, JK mengatakan ada syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh beasiswa ini. Hal ini untuk mencegah mahasiswa terputus pendidikannya di tengah jalan.

"Tapi inikan beasiswa yang paling besar yang kita punya. Tapi seperti itu syaratnya harus berat. Kalau yang keluar (negeri) harus bahasa Inggrisnya bagus, toeflnya harus 550 ya," ucapnya.

Pemerintah mengharapkan mahasiswa penerima beasiswa ini dapat menambah wawasannya selama menempuh pendidikan. JK juga tidak mempermasalahkan mahasiswa yang memiliki menetap dan bekerja di luar negeri setelah lulus. Namun selama berada di luar negeri, mahasiswa diminta mencari pengalaman dan belajar lebih banyak lagi.

"Tidak apa apa, kerja dulu. Kan juga pulang nanti tapi pokoknya (harus pulang) karena visanya terbatas harus pulang lah. Tapi kalau mau kerja di luar negeri silakan. ini bebas," kata JK. (tfq/rvk)