"Pembongkaran tidak ada tempat tinggal. Disini kios dan warung-warung. Ada warteg, segala macam," ujar Camat Tambora, Djaharuddin, kepada detikcom di lokasi pembongkaran, Rabu (27/9/2017).
Bangunan tersebut menutup saluran air sepanjang kurang lebih 200 meter. Akibatnya, daerah tersebut rawan banjir.
Bangunan tersebut menutup saluran air sepanjang kurang lebih 200 meter (Foto: Arief/detikcom). |
"Disini ada genangan. Karena saluran air ketutup air jadi air lama surut," ucap Djaharuddin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga sekitar menyaksikan proses pembongkaran itu. Namun, tidak ada warga yang protes terhadap aksi pembongkaran.
Pembongkaran itu dilakukan oleh beberapa unsur seperti Satpol PP, Polisi, TNI, Dinas Sumber Daya Air, dan Dinas Kebersihan (Foto: Arief/detikcom). |
Djaharuddin mengatakan, tidak ada ganti rugi kepada pemilik bangunan yang dibongkar. "Ini kan tanah negara, bangunan disini disebut liar," kata Djaharuddin.
Pembongkaran pun dibantu alat berat untuk mempermudah proses pembongkaran bangunan (Foto: Arief/detikcom). |
Selain itu, dilokasi pembongkaran terdapat tiang-tiang listrik yang terlalu tengah. Kabel yang ada di atasnya pun hampir menjuntai ke bawah.
"Kita akan minta PLN untuk memindahkan tiang listrik ini. Ini terlalu ke tengah," ujar Djaharuddin. (aik/nvl)












































Bangunan tersebut menutup saluran air sepanjang kurang lebih 200 meter (Foto: Arief/detikcom).
Pembongkaran itu dilakukan oleh beberapa unsur seperti Satpol PP, Polisi, TNI, Dinas Sumber Daya Air, dan Dinas Kebersihan (Foto: Arief/detikcom).
Pembongkaran pun dibantu alat berat untuk mempermudah proses pembongkaran bangunan (Foto: Arief/detikcom).