Hal tersebut disampaikan Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso. Bahkan dirinya telah menyiapkan uji coba penerbangan proofing flight yang dilakukan oleh Wings Air dengan pesawat ATR72.
"Bandara Trunojoyo, Sumenep, memenuhi persyaratan untuk bisa dioperasikan regular melayani penerbangan komersial secara berjadwal. Permohonan persetujuan slot penerbangan oleh Wings Air telah diterima secara resmi melalui surat untuk rute Sumenep-Surabaya dengan tipe ATR-72. Secara teknis dan fasilitas di Bandara Trunojoyo sudah layak untuk melayani aktivitas penerbangan regular," kata Agus dalam keterangan tertulis, Selasa (26/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Artinya, secara teknis memenuhi syarat untuk diterbangi pesawat berkapasitas sekitar 72 penumpang atau sekelas jenis ATR-72," kata Agus.
Agus juga menyampaikan bandara ini semula hanya dipergunakan untuk latihan bagi beberapa sekolah pilot. Untuk itu, rencananya peresmian penerbangan komersial di bandara ini akan dilakukan pada 27 September 2017.
"Jika tidak ada aral melintang, maka tanggal 27 September 2017 pengoperasian Bandara Trunojoyo Sumenep sebagai bandara komersial, tentunya ini akan membawa dampak sangat positif pada pengembangan ekonomi daerah," katanya.
Dengan adanya penerbangan komersial ini, kata Agus, diharapkan konektivitas dari Sumenep maupun ke daerah lain semakin tinggi. Sebab, selama ini satu-satunya akses reguler terdekat untuk mencapai Madura dari udara adalah melalui Bandara Juanda, Surabaya, yang membutuhkan waktu hingga 6 jam perjalanan darat untuk bisa sampai ke Sumenep.
"Dengan adanya penerbangan Surabaya-Sumenep, maka waktu tempuh hanya sekitar 45 menit saja," kata Agus.
Ditambahkan Agus, pembukaan penerbangan komersial itu sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo. Sebelumnya, kata Agus, Presiden Jokowi telah memerintahkan pihaknya membuka penerbangan komersial di bandara Tasikmalaya.
"Saat itu penerbangan perdana itu diantarkan sendiri oleh Presiden Jokowi menjelang Idul Fitri tahun 2017 setelah penantian panjang selama 12 tahun. Dan sekarang giliran masyarakat Madura yang akan diberikan kesempatan yang sama oleh Presiden Jokowi," kata Agus. (jor/dnu)