"Per 25 September, perkembangan konstruksi kami sudah mencapai 80,15 persen secara keseluruhan. Selain itu, pemasangan trek railway juga telah dilakukan dan sudah sepanjang 1.360 meter terpasang dari keseluruhan total panjang rel," ujar Dirut PT MRT Jakarta William Sabandar di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (26/9/2017).
William mengungkapkan proyek MRT Jakarta struktur bawah tanah telah selesai 90,22 persen dan struktur layang mencapai 70,16 persen. Dia optimistis proyek MRT akan selesai sesuai target.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
William mengatakan saat ini belum menentukan tarif penumpang untuk MRT, yang akan dioperasikan pada 2019. Ia mengaku sedang melakukan survei untuk menentukan tarif bagi penumpang.
"Kita masih menentukan ridership survey-nya dilakukan sekarang. Nanti kita akan bicara dengan Pemerintah Provinsi DKI menentukan berapa sih tarif yang akan diberlakukan dan tentu akan memberikan besaran dari subsidi," sebutnya.
William menjelaskan saat ini tengah mempersiapkan sumber daya manusia untuk proyek MRT. Pihaknya telah mengirimkan beberapa karyawan untuk menjalani pelatihan masinis di Malaysia.
"Training masinis di Malaysia dilaksanakan selama 30 hari. Jadi tahapan training di rapid rail karena Malaysia sudah menjalankan kereta sejenis ya," terangnya.
"Jadi ini memastikan kita punya trainer masinis. Nantinya yang qualified untuk melatih masinis-masinis, 60 masinis kita," ujarnya.
Saat ini, pembangunan MRT yang sudah dilakukan baru fase 1, yang menyambungkan Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia. Kemudian nanti akan ada fase 2, yang menyambungkan Bundaran HI-Kampung Bandan di Jakarta Utara.
Lalu, ada fase 3, yang menyambungkan wilayah barat dengan timur Jakarta, yang pada tahap awal rencananya akan dibangun dari Kembangan ke Ujung Menteng, kemudian Balaraja ke Kembangan, dan Ujung Menteng sampai Cikarang. (fdu/idh)