"Saya belum bisa komentar masalah itu (pilgub), tapi dua atau tiga hari lagi baru saya bisa berkomentar karena masih menunggu arahan DPP Partai Golkar," kata Dodi setelah menghadiri acara di Ruang Catur Sakti Mapolda Sumsel, Selasa (26/9/2017).
Saat ditanya kembali soal keinginan maju dalam Pilgub Sumsel dari Partai Golkar sebagai salah satu kader yang muncul dalam survei, Dodi menolak berkomentar lebih panjang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagaimana diketahui, Dodi, yang saat ini menjabat Bupati Musi Banyuasin, disebut-sebut akan maju dalam Pilgub 2018. Dia diprediksi akan berduet dengan Ketua DPRD Sumsel Giri Ramandha Kiemas, yang juga Ketua DPD PDIP Sumsel.
Meski demikian, belum diketahui siapa yang akan menjadi cagub/cawagub. Nama Dodi muncul di beberapa survei dan diprediksi menjadi tokoh dari Partai Golkar yang akan menggantikan ayahnya, Alex Noerdin.
Saat ini, Partai Golkar telah memiliki 10 kursi di DPRD Sumsel dan hanya membutuhkan 5 kursi lagi untuk bisa mengusung calon. Sedangkan PDIP memiliki 13 kursi dan hanya kurang 2 kursi.
Ini artinya, jika kedua partai mengusung Dodi dan Giri untuk maju dalam pilkada serentak mendatang, itu berarti telah melebihi 8 kursi dari batas yang ditetapkan, yakni 15 kursi. (fay/imk)











































