"Jadi harapan kita ke depan tentunya ini jadikan pengalaman bagi para pemimpin sekarang ini agar pernyatan-pernyataan yang dikeluarkan tidak menimbulkan kegaduhan," kata Da'i di Dharmawangsa Hotel, Jakarta Selatan, Selasa (29/8/2017).
Pernyataan seorang pemimpin, tutur Da'i, tak boleh menimbulkan kekhawatiran kepada masyarakat. Da'i menyarankan informasi yang diterima oleh setiap pejabat di negeri ini agar dilklarifikasi terlebih dahulu sehingga tak menimbulkan polemik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Da'i lantas menceritakan pengalamannya dulu saat menjabat sebagai Kapolri. Setiap ada isu apapun khususnya berkaitan dengan keamanan negara, dia akan berkomunikasi dengan sejumllah pihak terkait.
"Nah, kalau bicara dari sisi pengalaman saya pada waktu itu, kalau ada sesuatu kebijakan dari instansi apalagi yang ada kaitannya dengan keamanan, semua kita bekerja artinya saling memberikan informasi. Saya sebagai Kapolri waktu itu berkoordinasi dengan apakah Panglima TNI, Kepala BIN bahkan ada Menko Polhukam. Di situ kita diskusikan, akan kita bicarakan," tuturnya.
Kendati demikian, dia memandang ada sisi positif dari pernyataan Panglima TNI. Menurutnya, apa yang disampaikan oleh Panglima TNI merupakan bentuk peringatan dan kewaspadaan bagi seluruh unsur negara.
"Yang saya pahami melalui media yang saya peroleh, kita tidak tahu pernyataan itu ditujukan kepada siapa dan juga kalau saya berpikir secara positif, ini kan peringatan terhadap semua pihak. Barangkali yang dimaksud Panglima TNI seperti itu. Tetapi kan bisa menimbulkan penafsiran. Itu yang harus dipahami oleh para pemimpin kita saat ini," ujarnya. (knv/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini