"Untuk patroli, petugas penjagaan, dan Polantas," kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (25/9/2017).
Pemberian senjata kepada Polantas dan unit patroli sebagai tindak lanjut usulan Kapolri untuk mempersenjatai Polantas pascaaksi teror di Kampung Melayu. Senjata itu nantinya akan dibeli dari PT Pindad.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setyo menjelaskan kaliber senjata yang dibeli Polri ke PT Pindad tidak dalam spesifikasi senjata serbu. Senjata yang dibeli berjenis MAG 4.
"Ya, senjata genggam itu, senjata genggam itu untuk melumpuhkan. Ya MAG 4, itu lebih simpel, lebih kecil dan untuk petugas di lapangan mungkin lebih enak itu, kalau G2 elite itu lebih besar," ujarnya.
Dikutip dari akun Instagram resmi Divisi Humas Polri, Senin (25/9/2017),basic design MAG 4 diambil dari pistol G2 combat. Perbedaan pistol MAG 4 dengan G2 combat terletak pada panjang larasnya. Laras MAG 4 adalah 4 inci.
Secara fisik, MAG 4 memiliki panjang 190 mm, tinggi 136 mm, dan berat 910 gram dalam keadaan kosong/tanpa peluru yang berada di magasin. Tingkat akurasi tembakan berada pada jarak 15 meter dengan menggunakan peluru tipe MU-1TJ alias peluru tajam.
Warna senjata dilabur dengan warna gurun (tan) dan handgrip berwarna hitam.
(adf/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini