"Deformasi tiltmeter masih mengindikasikan kecenderungan inflasi, penggembungan, pada tubuh Gunung Agung," kata Kasbani melalui pesan singkat yang diterima detikcom, Senin (25/9/2017).
Selain penggembungan, gempa vulkanik dan tektonik semakin sering terjadi di sekitar Gunung Agung. Hal ini mengindikasikan jumlah energi magmatik yang dimiliki gunung setinggi 2.142 mdpl tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gunung Agung berstatus awas sejak Jumat (22/9) malam. Data kegempaan sejak status awas menunjukkan jumlah gempa terus meningkat seiring dengan kualitasnya.
Data kegempaan itu adalah sebagai berikut:
22 September 2017
586 kali Vulkanik Dalam (VA)
119 kali Vulkanik Dangkal (VB)
119 kali Tektonik Lokal
23 September 2017
490 kali Vulkanik Dalam (VA)
172 kali Vulkanik Dangkal (VB)
51 kali Tektonik Lokal
24 September 2017
570 kali Vulkanik Dalam (VA)
350 kali Vulkanik Dangkal (VB)
69 kali Tektonik Lokal
25 September 2017 (Pukul 00.00-12.00 WITA)
268 kali Vulkanik Dalam (VA)
189 kali Vulkanik Dangkal (VB)
38 kali Tektonik Lokal (vid/idh)











































