Sebagaimana diberitakan detikcom, partai ini mendeklarasikan diri di Gedung Joeang 45, Jl Menteng Raya, Jakarta Pusat, pada Selasa (19/9). Ketua Umumnya adalah Arwah.
"Arwah adalah singkatan Aris Wahyudi, sebagaimana Jokowi itu Joko Widodo," kata Arwah dalam situs Partai Ponsel yang diakses detikcom pada Senin (25/9/2017). Arwah sang ketua umum kini sudah dicokok polisi pada Minggu (24/9) alias berselang lima hari setelah deklarasi partainya.
![]() |
Warna merah jambu mendominasi situs partai ini. Di bagian awal situs, jelas-jelas disebutkan bahwa nikkahsirri.com adalah program dari Partai Ponsel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di situs dipampangkan manifesto, profil Arwah selaku ketua umum, lowongan kerja, tanya jawab, dan kontak. Sambutan Arwah dipasang di halaman depan partai ini. Dia menjelaskan partai ini didirikan oleh kaum insinyur, bukan politikus. Mereka punya semboyan, 'brutally honest' alias 'jujur secara brutal'.
"Pada akhirnya kami dikenal sebagai kaum kacamata kuda dalam memandang dunia atau istilahnya brutally honestβtidak terlalu perduli pada tanggapan emosional, yang penting sesuai dengan pakem kejujuran. Kami rela dicap sebagai partai yang brutal, tidak santun, dan tuduhan miring lainnya, asal bisa menyuarakan kejujuran," kata Arwah.
Partai yang disebutnya didirikan pada 19 September 2017 ini menyatakan nikah siri sebagai perwujudan kejujuran yang tanpa peduli kata orang lain.
"Oleh karena itu, ketika melahirkan Partai Ponsel, kami pun langsung melakukan aksiβatau memanifestasikan manifestoβmembuat program kerakyatan di bawah payung www.nikahsirri.com ini," kata dia.
Dia mengkritik Undang-Undang tentang Partai Politik, disebutnya sebagai UU Nomor 2 Tahun 2008 khususnya Pasal 40 ayat 4, yang melarang partai politik mendirikan badan usaha. Padahal, menurutnya, partai politik perlu badan usaha untuk menghidupi dirinya sendiri tanpa korupsi. Mereka ingin ketentuan itu direvisi supaya parpol bisa cari duit.
"Bagi kami, biarlah partai dicap sekasar mata duitan karena punya bisnis, tapi mendapatkan dana yang jujur, legal, dan halal; dibanding terlihat mulia-tak-suka-duit, tapi munafik secara diam-diam meminta kadernya korupsi uang negara untuk pembiayaan partai," ujarnya.
Yang cukup menggelitik, partai ini memilih ponsel sebagai lambang partainya. Agaknya ponsel yang dijadikan lambang adalah ponsel pintar layar sentuh. Lambangnya warna merah jambu. Mereka menyasar pengguna ponsel sebagai 'konsumen'.
"Berdasar kenyataan itu, perlu ada partai yang mengkhususkan diri memberikan pelayanan khusus pada para pengguna ponsel. Dari lambang Partai Ponsel sudah memberikan gambaran yang jelas, bahwa kami lahir untuk membela kepentingan semua pemakai ponsel di Indonesia," ujarnya.
![]() |
'Ponsel' itu sendiri juga ditafsirkan sendiri sebagai 'Pelangsingan Obesitas Negara, Startup Ekonomi Luarbiasa'. Selain itu, mereka juga mengidentikkan diri dengan McLaren di ajang balapan F1, yakni pihak yang menyediakan konstruktor, bukan pihak yang menyediakan mesin mobil balap. Sebagai konstruktor, mereka siap merger dengan partai lainnya. Mereka yakin bisa berjaya di Pemilu 2019.
"Kami optimistis akan ikut ambil bagian dalam Pemilu 2019, karena kami menggunakan strategi yang kami namakan McLaren F1," kata dia.
Baca juga: Logika Salah Kaprah Aris Soal Lelang Perawan untuk Perbaiki Ekonomi
Arwah dicokok polisi pada Minggu (25/9) pukul 02.30 WIB di rumah kontrakannya, Jalan Manggis, No A91 RT 01/10 Kelurahan Jatimekar, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi.
Dia ditangkap polisi gara-gara situs nikahsirri.com yang menyediakan layanan lelang perawan itu. Polisi menjeratnya dengan pasal berlapis, yakni Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik serta Undang-Undang Pornografi. Kini dia sudah menjadi tersangka.
Kementerian Komunikasi dan Informatika memblokir situs nikahsirri.com. Situs itu masih bisa diakses detikcom hingga berita ini dibuat. Namun tidak jelas betul bagaimana pemerintah bakal memperlakukan Partai Ponsel, dalang dari lelang perawan dalam nikah siri.
Pemikiran dan logika Arwah mengenai nikah siri dan lelang perawan bisa untuk memperbaiki kondisi ekonomi dikecam keras oleh dua menteri. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dan Menteri Pemberdayaan Perempuan Yohana Yembise. Khofifah menegaskan pernikahan bukanlah untuk mencari keuntungan, namun harus ditempatkan sebagai sesuatu yang sakral. Yohana menilai nikah siri dan lelang perawan sebagai eksploitasi kaum perempuan. (dnu/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini