"Ada seribu tanda tangan (kiai dan guru mengaji) yang sudah terkumpul, dan siap kita serahkan ke Presiden Jokowi," kata Ketua Aliansi Santri Pemuda Ekonom dan Kiai (ASPEK) Madura KH Mukhlis Muksin di sela acara Dzikir Kebangsaan, di Pondok Pesantren Al Anwar, Desa Patereman, Kabupaten Bangkalan, Minggu (24/9/2017).
Khofifah digadang-gadang sebagai kader terbaik Nahdlatul Ulama (NU) yang dinilai memiliki kemampuan lebih. Dia disebut memiliki sifat siddiq (jujur), amanah, tabligh (menyampaikan) dan fathonah (cerdas).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengasuh Ponpes Al Anwar ini berkata Khofifah, yang juga menjabat Ketua Umum PP Muslimat NU, saat ini dipercaya Presiden Jokowi sebagai Menteri Sosial. Seribu tanda tangan tersebut merupakan permintaan agar Jokowi merestui langkah Khofifah maju di Pilgub Jatim 2018.
"Jawa Timur sangat membutuhkan sosok pemimpin seperti Bu Khofifah. Kami berharap bapak Presiden Jokowi memberikan izin pada Bu Khofifah untuk bisa maju di Pemilihan Gubernur Jawa Timur," tuturnya.
Pengumpulan tanda tangan sebagai dukungan tersebut merupakan inisiatif pribadi para kiai dan guru mengaji se-Madura. "Pengumpulan tanda tangan ini atas inisiatif kami, alami dan tanpa syarat. Semoga Pak Presiden Jokowi memberikan izin kepada Bu Khofifah untuk maju di Pilgub Jatim," ujar Pengasuh Pondok Pesantren Sabilul Ihsan, Pamekasan, KH Abdul Hamid Manan.
Ribuan tanda tangan tersebut mewakili aspirasi ulama dan guru mengaji akan adanya perubahan kepemimipinan di Jawa Timur. Abdul Hamid kemudian juga berharap agar Pilgub tahun depan berjalan baik dan terhindar dari kecurangan.
"Mudah-mudahan pilgub nanti tidak ada kecurangan seperti pengalaman sebelumnya," pungkasnya. (roi/nif)











































