Bertemu KH M'aruf Amin, Rieke: Bahas Isu Toleransi dan Perdamaian

Bertemu KH M'aruf Amin, Rieke: Bahas Isu Toleransi dan Perdamaian

Cici Marlina Rahayu - detikNews
Sabtu, 23 Sep 2017 01:35 WIB
Foto: Cici Marlina Rahayu/detikcom
Jakarta - Politikus Rieke Diah Pitaloka menemui Rais Aam PBNU KH Ma'ruf Amin di kantor PBNU, Jakarta Pusat. Dalam pertemuan itu, Rieke membicarakan masalah isu perdamaian, toleransi, serta perjuangan kepentingan rakyat.

"Malam ini alhamdulillah saya diterima Pak KH Ma'ruf Amin. Kita membicarakan semoga ke depannya mudah-mudahan Indonesia bersama MUI bisa lebih menghadirkan hal yang lebih penting bagi Indonesia. Kita bisa maju membawa isu perdamaian, toleransi, serta sama-sama memperjuangkan kepentingan rakyat," kata Rieke di kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (22/9/2017).

Rieke juga mengklarifikasi tanggapan di media sosial terkait isu PKI. Namun, menurutnya, masih banyak isu penting yang bisa dibahas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu salah satu hal yang dibicarakan, tapi tentu saja ya itu hal yang sedang ramai. Tapi kita tahu prioritas penting yang menjadi isu kita bersama, apalagi ini globalisasi, pasar bebas, bagaimana persoalan menunjukkan kenaikan pangan dan sebagainya," ujarnya.

Dia mengatakan masih percaya MUI memiliki peran penting dalam menjaga kerukunan.

"Di situlah saya masih percaya MUI memiliki peran yang penting untuk hal isu itu. Tentu kita akan sama-sama memproduksi dan mereproduksi hal yang tidak produktif, serta persinggungan. Konflik yang tidak semestinya justru sebenarnya itu tidak terjadi," ujarnya.

Saat dimintai tanggapan terkait pemutaran film G30S/PKI, Rieke enggan memberikan komentar. "Saya tidak menganggap (pemutaran film), saya tidak menyatakan demikian, kan pertanyaan ngapain saya ke sini. Itu bukan statement saya," sambungnya.

Dia mengatakan ada yang ingin disampaikan secara personal terkait serangan terhadap dirinya. Persoalan ini turut membawa-bawa buah hati Rieke.

"Tentu saja secara personal ada yang ingin saya sampaikan bahwa serangan terhadap diri saya bukan lagi persoalan langkah politik. Tapi persoalan personal yang kemudian nama anak-anak saya itu juga ada. Biodata saya, nama anak-anak saya, tercantum itu disebarkan di media sosial. Mohon pengertiannya. Sebagai orang tua dan ibu, saya berharap hal seperti itu, anak saya tidak tahu apa-apa, saya saja lahir tahun 1974, apalagi anak-anak saya, tidak tahu," tegas Rieke. (adf/rjo)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads