"Malam ini alhamdulillah saya diterima Pak KH Ma'ruf Amin. Kita membicarakan semoga ke depannya mudah-mudahan Indonesia bersama MUI bisa lebih menghadirkan hal yang lebih penting bagi Indonesia. Kita bisa maju membawa isu perdamaian, toleransi, serta sama-sama memperjuangkan kepentingan rakyat," kata Rieke di kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (22/9/2017).
Rieke juga mengklarifikasi tanggapan di media sosial terkait isu PKI. Namun, menurutnya, masih banyak isu penting yang bisa dibahas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan masih percaya MUI memiliki peran penting dalam menjaga kerukunan.
"Di situlah saya masih percaya MUI memiliki peran yang penting untuk hal isu itu. Tentu kita akan sama-sama memproduksi dan mereproduksi hal yang tidak produktif, serta persinggungan. Konflik yang tidak semestinya justru sebenarnya itu tidak terjadi," ujarnya.
Saat dimintai tanggapan terkait pemutaran film G30S/PKI, Rieke enggan memberikan komentar. "Saya tidak menganggap (pemutaran film), saya tidak menyatakan demikian, kan pertanyaan ngapain saya ke sini. Itu bukan statement saya," sambungnya.
Dia mengatakan ada yang ingin disampaikan secara personal terkait serangan terhadap dirinya. Persoalan ini turut membawa-bawa buah hati Rieke.
"Tentu saja secara personal ada yang ingin saya sampaikan bahwa serangan terhadap diri saya bukan lagi persoalan langkah politik. Tapi persoalan personal yang kemudian nama anak-anak saya itu juga ada. Biodata saya, nama anak-anak saya, tercantum itu disebarkan di media sosial. Mohon pengertiannya. Sebagai orang tua dan ibu, saya berharap hal seperti itu, anak saya tidak tahu apa-apa, saya saja lahir tahun 1974, apalagi anak-anak saya, tidak tahu," tegas Rieke. (adf/rjo)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini