"Saya baru saja dari Singapura untuk melakukan suatu rapat koordinasi antarnegara mengenai cyber security. Di sana, Indonesia dianggap suatu negara yang paling penting dan punya potensi, bagaimana mengembangkan cyber security," kata Wiranto di kompleks Istana Kepresidenan, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Jumat (22/9/2017).
"Tugasnya akan memproteksi kegiatan siber seluruh Indonesia," kata Wiranto.
Kata dia, ada 130 juta pengguna internet di Indonesia. Maka pengamanan dunia siber oleh negara mutlak dilakukan. Yang diamankan adalah aktivitas e-commerce hingga dinamika bermedia sosial.
Lembaga pengamanan siber kini sudah ada di berbagai institusi, yakni BIN, Pertahanan, Mabes TNI, dan Polri.
"Organ ini (BSSN) adalah payung, mengkoordinasikan semua itu," ujarnya.
Kata dia, Peraturan Presiden (Perpres) untuk BSSN ini sudah ada. Nantinya BSSN akan berada di bawah koordinasi Kemenko Polhukam. Saat ini serangan siber sudah parah. Bila tidak segera diatasi, hal itu bisa sangat mengganggu. BSSN tak lama lagi bakal terwujud.
"Segera, segera. Karena ini sudah sangat mendesak," kata Wiranto. (dnu/rvk)