Gerindra Dorong Jokowi ke Myanmar, JK: Datang Sih Bisa, tetapi...

Laporan dari New York

Gerindra Dorong Jokowi ke Myanmar, JK: Datang Sih Bisa, tetapi...

Muhammad Taufiqqurahman - detikNews
Jumat, 22 Sep 2017 10:51 WIB
Wapres JK di New York (Taufik/detikcom)
New York - Partai Gerindra mendorong Presiden Joko Widodo berkunjung ke Myanmar terkait krisis kemanusiaan yang menimpa etnis Rohingya di Rakhine. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyebut Jokowi bisa saja datang, tapi yang terpenting adalah proses pengiriman bantuan.

"Datang sih bisa. Tapi sebagai negara yang bersangkutan belum tentu memberikan izin, walaupun dalam pidatonya Aung Saan Su Kyi kemarin itu dia membuka 'welcome'," kata JK di sela-sela kunjungannya di forum PBB, New York, Amerika Serikat (AS), Kamis (21/9/2017).

"Jadi kita lihat nanti perkembangannya, yang paling penting pertama dulu, orang bebas mengirim bantuan," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut JK, selain ada permintaan dibukanya akses bantuan, ada seruan agar militer Myanmar berhenti membakar rumah. Berdasarkan pengalaman di Ambon, Poso, dan Aceh, masalah logistik adalah masalah pokok yang harus dilaksanakan.

"Kalau kita bicara dulu, tapi ini tidak dijalankan, ya sama saja orang bisa meninggal banyak karena kelaparan atau sakit," ucapnya.

Karena itu, Indonesia meminta Myanmar membuka akses bantuan dari seluruh dunia.

"Jadi banyak negara di dunia menawarkan, tapi tidak mau diterima. Itu dulu dalam (formula) 4+1 memberikan akses," ujarnya.

Sebelumnya, politikus Partai Gerindra Ahmad Riza Patria berharap Presiden Jokowi dapat hadir langsung ke Myanmar untuk membantu krisis kemanusiaan yang dialami etnis Rohingya.

"Mungkin ada baiknya Pak Jokowi datang ke Rohingya, jangan kirim Menlu, lain, jangan kirim Wapres (JK) ke OKI, beda, harus Presiden. Pak Harto aja berani ke medan perang loh, kalau ke Myanmar tuh bukan medan perang itu, bukan pertempuran itu, itu pembasmian, datang," tegas Riza, Senin (18/9).



VIDEO 20detik: Prabowo dan Amien Rais Hadiri Aksi Bela Rohingya (fiq/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads