"Saya usulkan sisi kedudukan gubernur Jakarta ke depan itu dalam tanda kutip, selevel dengan menteri. Karena harus mengoordinasikan dan menyinergikan pembangunan dengan kawasan penyangga," kata Djarot usai Focus Group Discussion (FGD) mengenai UU Nomor 29 Tahun 2007 tentang Jakarta sebagai ibu kota, di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (20/9/2017).
Djarot menekankan sinergi antara Jakarta dengan daerah penyangga lainnya seperti Bogor, Bekasi, Depok, dan Tangerang sangat diperlukan. Dengan adanya integrasi, menurut Djarot, pembangunan akan semakin mudah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Djarot mencontohkan integrasi sistem transportasi dan pengendalian banjir akan mudah dengan posisi gubernur DKI yang setara menteri. Ia optimistis pembangunan akan cepat mencapai target dengan koordinasi langsung di bawah gubernur DKI.
"Pembangunan transportasi nggak boleh sepotong-sepotong. Membangun lingkungan hidup, mengatasi banjir, nggak boleh sepotong-sepotong," tuturnya.
Djarot mengatakan Jakarta harus mempunyai keistimewaan dalam pengelolaannya. Sebab, posisi Jakarta sebagai ibu kota negara sangatlah strategis.
"Pola pikir kita itu bukan hanya Jakarta sebagai daerah khusus tapi juga Indonesia. Karena ini ibu kota negara dan kepresidenan ada di sini," sebutnya. (fdu/idh)











































