"Sudah terkonfirmasi, saat ini titik api terpantau ada 11 titik dari yang sebelumnya 4 titik di wilayah Desa Kubu, Karangasem," kata Kasie Tanggap Darurat dan Kegawatdaruratan Pusat Pengendalian dan Operasional Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali Komang Kusuma Edi saat dimintai konfirmasi, Selasa (19/9/2017).
Kebakaran itu menimbulkan asap putih membubung di bagian badan gunung setinggi 3.124 mdpl tersebut. Menurut Edi, kebakaran tersebut masih terjadi dengan titik api menyebar ke arah kawah dan lereng Gunung Agung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika api mulai mendekati permukiman warga di Desa Kubu, BPBD Bali akan melaksanakan proses evakuasi. Sementara ini, BPBD Bali bersama TNI, Polri, dan instansi terkait lainnya tengah berupaya memadamkan api secara manual.
"Penyebab kebakaran belum diketahui, tapi memang daerah rawan kebakaran, terutama ketika musim kemarau. Kebakaran terjadi sejak Senin (18/9) pukul 20.45 Wita. Kami akan naik ke atas memadamkan api secara manual karena helikopter tidak bisa terbang di atas ketinggian 800 mdpl, sementara Gunung Agung 3.124 mdpl. Risikonya tinggi pakai helikopter," ujar Edi.
Abu yang tertiup angin dari kebakaran hutan dan lahan ini sempat ramai diisukan sebagai abu vulkanik pada Senin (18/9) malam. Ini karena aktivitas vulkanik Gunung Agung terus meningkat hingga berstatus Siaga hingga sekarang. (vid/fay)