"Masak urusan Rohingya mesti presiden yang mikirin, itu mengirim Menteri Luar Negeri. Jadi kalau komentar mengerti dulu tentang pemerintahan dan relasi antar-bangsa, mengerti dulu, jangan hanya komentar saja," ujar Sekjen NasDem Johnny G Plate kepada detikcom, Selasa (19/9/2017).
Johnny memandang apa yang dilakukan Presiden kepada pengungsi Rohingya sudah tepat dan patut diapresiasi. Hal ini karena pengungsi Rohingya meninggalkan tempat tinggalnya dan membutuhkan bantuan berupa makanan, obat-obatan, air minum, hingga pakaian dalam waktu yang cepat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Johnny memandang normal jika ada yang mencari pencitraan melalui kontestasi politik dalam negeri. "Tapi jangan gunakan rakyat yang susah ini (Rohingya), pengungsi yang susah ini, untuk mengambil keuntungan politik dalam negeri Indonesia, itu nggak pantas," imbuhnya.
Riza juga sempat membandingkan Jokowi dengan Soeharto, yang ketika konflik Bosnia langsung hadir di lokasi. Guna menanggapinya, Johnny mengatakan perbandingan tersebut salah.
"Itu yang dia (Riza Patria) salah, yang dia nggak ngerti. Yang di Bosnia itu adalah misi perdamaian di bawah PBB. Beda, Pak Soeharto datang ke sana di bawah PBB, itu kan ada pasukan perdamaian Indonesia di sana, Pak Harto ke sana mengunjungi pasukan perdamaian yang sedang di Bosnia," jelas Johnny.
"Yang ini kan (Rohingya) tidak ada pasukan perdamaian, belum ada. Kan tidak bisa tiba-tiba kita pergi mau jaga pasukan di sana, itu harus ada keputusan dari PBB. Ini bukan nggak tepat lagi (perbandingannya), gatal di mana garuk di mana, salah itu perbandingannya," tambah Johnny.
Ahmad Riza Patria ingin Jokowi juga mengunjungi langsung Myanmar. Langkah mengutus Menlu RI Retno LP Marsudi untuk berdiplomasi dinilai Riza kurang tepat. Dia mencontohkan langkah yang ditempuh Presiden Soeharto saat terjadi konflik di Bosnia.
"Mungkin ada baiknya Pak Jokowi datang ke Rohingya, jangan kirim Menlu, lain, jangan kirim Wapres (JK) ke OKI, beda, harus Presiden. Pak Harto aja berani ke medan perang loh, kalau ke Myanmar tuh bukan medan perang itu, bukan pertempuran itu, itu pembasmian, datang," tegas Riza di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (18/9). (nvl/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini