Pertemuan itu berlangsung di Istana Merdeka, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (19/9/2017) siang. Jokowi didampingi Menkum HAM Yasonna Laoly, Menperin Airlangga Hartarto, dan Wamenlu AM Fachir.
"Dengan bantuan WIPO, kekayaan intelektual untuk diakui dan bayak hal dan bermanfaat bagi semua. WIPO akan mendorong ini," kata Laoly seusai pertemuan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Jadi dengan demikian ya nanti kalau ada merek-merek internasional masuk Indonesia itu kita juga dapat PNBP-nya (penerimaan negara bukan pajak), di samping itu merek kita langsung bisa go international," kata Laoly.
Syaratnya adalah Indonesia harus mengakses konsensus yang bernama protokol Madrid. Jadi, bila Indonesia memiliki merek yang telah dipatenkan, tak perlu satu per satu mengurus lisensi ke negara-negara yang telah mengakses protokol Madrid.
"Cukup ke satu negara saja, nanti otomatis diakui oleh yang lainnya," kata dia.
![]() |
Sementara itu, Menperin Airlangga memandang pertemuan ini sebagai peluang untuk mengembangkan ekonomi. Inovasi juga akan semakin berkembang.
"Jadi tadi Bapak Presiden menggarisbawahi bahwa pengembangan ekonomi ke depan yang berbasis digital berperan dalam pengembangan ekonomi Indonesia ke depan," kata Airlangga. (bpn/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini