Dilansir dari The Guardian, Selasa (19/9/2017), leucism merupakan keadaan di mana pigmen warna pada kulit terhambat perkembangannya. Keadaan leucism berbeda dengan albino.
Tidak seperti albinisme, leucism tetap menghasilkan pigmen gelap di jaringan lunak mereka. Pigmen gelap tersebut tampak dari mata gelap dan penampakan warna lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Langka! Jerapah Putih Ditemukan di Kenya |
Sedangkan albino mengalami pengurangan produksi melanin saja. Belum ada keterangan lebih jauh mengenai pengaruh perbedaan warna kedua jerapah tersebut dengan aktivitas sehari-hari mereka.
Dua jerapah tersebut ditemukan pertama kali oleh warga di area Ishaqbini Hirola Conservancy, wilayah Garissa. Area tersebut dikelola oleh Hirola Conservation Program (HCP), sebuah LSM yang didedikasikan untuk melestarikan kijang yang sangat langkah, antelope hirola.
HCP dalam blog mereka menulis jerapah putih tersebut dilaporkan pertama kali ke penjaga hutan oleh warga desa pada Juni 2017. Menurut HCP, jerapah-jerapah tersebut tak merasa takut dengan kehadiran manusia.
"Mereka begitu dekat dan santai dan seperti tidak terganggu dengan kehadiran kita. Sang ibu terus mondar-mandir beberapa meter di depan kami sambil, sementara bayi jerapah bersembunyi di balik semak-semak," tulis HCP dalam blognya. (rna/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini