"Jadi kita harus memutus mata rantai (penyebab tawuran) itu. Tadi saya tanya sama pak RW Pak, RW bilang di sini warganya di RW 8 tidak tapi kadang-kadang berimbas ke sini," kata Sandi di Jalan Pulo Gundul RW 08, Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (19/9/2017).
Menurut Sandi, seringnya tawuran yang terjadi antar warga tersebut karena energi warga yang tidak tersalurkan. Untuk itu warga harus diberikan kegiatan yang positif.
"Kelihatannya ini adalah anak-anak muda yang banyak energi yang berlebihan, yang tidak tersalurkan dengan kegiatan-kegiatan positif. Ada juga dampak dari narkoba, peredaran narkoba yang kadang-kadang digunakan untuk sebuah pemicu daripada kegiatan tawuran ini," ucap Sandi.
Sandiaga memandang pencegahan tawuran antar warga dapat dilakukan kegiatan positif seperti olahraga dan kegiatan seni. Peredaran narkoba di daerah tersebut juga harus di berantas.
"Kita harus berantas narkobanya, dan kita harus buat kegiatan yang positif di tangan warga, untuk memastikan jangan sampai kegiatan anak muda di sini diisi dengan kegiatan-kegiatan negatif. Tapi harus ada yang berbasis olahraga, berbasis kegiatan kesenian, dan budaya, dan ini yang harus kita dorong ke depan," jelas Sandi. (cim/nvl)











































