"Meskipun saya tidak percaya dalam pertemuan itu ada upaya barter politik, tetapi semua pihak yang ada di foto itu sebaiknya melakukan klarifikasi resmi," ungkap Komaruddin kepada wartawan, Selasa (19/9/2017).
Komarudin menyatakan tidak percaya dengan isu pertemuan tersebut membahas barter politik untuk memenangkan PDIP dan Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019. Pasalnya Lukas bukanlah kader PDIP dan yang mengetahui isi pertemuan tersebut adalah Kapolri dan Kepala BIN.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, PDIP mempunyai sistem kaderisasi terutama untuk diajukan sebagai kepala daerah. Komaruddin menganggap hal tersebut berjalan dengan baik sehingga tidak perlu meminta dukungan lagi kepada kekuasaan.
"Jadi tidak perlu diminta dukungan lagi kepada kekuasaan, fakta Pilpres 2014 tidak ada kekuasaan memenangkan Jokowi di Papua, saya sendiri pimpin tim di sana sehingga tahu sendiri rakyat memilih berdasarkan kesadaran penuh akan sosok Jokowi," jelas anggota Komisi II DPR itu.
![]() |
"Saya percaya Kapolri dan Kepala BIN yang lahir dari reformasi tidak mungkin melakukan hal seperti itu, apalagi pilkada urusan kecil urusan negara lebih masih banyak untuk diurus," lanjut Komaruddin.
Sebelumnya beredar foto pertemuan Gubernur Papua Lukas Enembe bersama Kapolri, Kepala BIN, dan Kapolda Sumatera Utara Irjen Paulus Waterpauw. Muncul isu pertemuan tersebut untuk menandatangani membantu memenangkan PDIP dan Jokowi di Pilpres 2019.
Namun hal tersebut dibantah oleh Lukas. Dia mengatakan pertemuan tersebut semata-mata laporan dari Lukas agar persatuan dan kesatuan bisa terjadi di Papua. Politikus Partai Demokrat ini juga menepis isu pertemuan tersebut terkait dia akan maju bersama dengan Paulus Waterpauw di Pilgub Papua mendatang.
"Bukan itu (dipasangkan dengan Paulus)," ujar Lukas saat dihubungi, Jumat (15/9).
Menurut Lukas, pertemuan itu memang terjadi, tepatnya di rumah Kepala BIN yang berada di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (5/9) lalu.
"Tapi banyak hal yang dilaporkan dan minta petunjuk dari Kepala BIN," tukasnya.
Polri juga telah membantah adanya kabar pertemuan itu terkait pembahasan deal politik ataupun kasus dugaan korupsi pada pengelolaan APBD Papua 2014-2016 seperti yang diisukan di media sosial. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto mengatakan pertemuan itu digelar untuk berkoordinasi terkait keamanan Pilkada Papua 2018.
"Pertemuan antara Kapolri, Kepala BIN, Gubernur Papua Lukas Enembe, dan Irjen Paulus Waterpauw, selaku putra daerah Papua adalah untuk mencari solusi terkait pencegahan, penanganan, dan antisipasi konflik horizontal," kata Rikwanto dalam keterangannya, Jumat (15/9). (lkw/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini