Pesantren Ibnu Mas'ud Bogor Didemo, Warga Minta Ditutup

Pesantren Ibnu Mas'ud Bogor Didemo, Warga Minta Ditutup

Farhan - detikNews
Senin, 18 Sep 2017 15:49 WIB
Unjuk rasa menolak Pesantren Ibnu Mas'ud. (Farhan/detikcom)
Bogor - Ratusan orang berunjuk rasa di Ponpes Ibnu Mas'ud Bogor. Hal ini terkait dugaan ajaran radikalisme dan beberapa masalah mengenai pesantren itu.

Ratusan orang mendatangi Ponpes Ibnu Mas'ud di Kampung Jami, Desa Sukajaya, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Senin (18/9/2017). Massa meminta Pesantren Ibnu Mas'ud ditutup karena diduga mengajarkan paham radikal.

"Mereka datang itu untuk memastikan kalau tuntutan mereka dipenuhi. Karena mereka mendapat informasi kalau pesantren hanya diliburkan, bukan dibubarkan. Makanya massa datang ke sini," kata Kapolres Bogor AKBP Andi M Dicky Pastika Gading di lokasi, Senin (18/9/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pantauan detikcom, ratusan warga sudah mendatangi Pesantren Ibnu Mas'ud sejak sekitar pukul 09.00 WIB. Dua kelompok massa yang menginginkan agar Ponpes Ibnu Mas'ud dibubarkan datang dari sisi kanan dan kiri gerbang ponpes. Kedua kelompok massa tersebut sama-sama melakukan orasi dan meminta Pesantren Ibnu Mas'ud dibubarkan karena diduga mengajarkan paham radikal.

BACA JUGA: Angin Radikalisme dari Pesantren di Kaki Gunung Salak

"Kami tidak terima kampung kami disebut 'Kampung Teroris'. Ibnu Mas'ud sudah merusak nama baik kampung kami. Ibnu Mas'ud harus dibubarkan. Kami cinta damai, cinta Indonesia, tidak ada radikalisme, Ibnu Mas'ud harus dibubarkan," kata seorang orator.

Hingga pukul 12.00 WIB, massa masih bertahan di sekitar Ibnu Mas'ud. Mereka menunggu Pemkab Bogor melakukan tindakan resmi karena, menurut informasi, warga akan menyegel bangunan Pesantren Ibnu Mas'ud.

Pesantren Ibnu Mas'ud Bogor Didemo, Warga Minta DitutupWarga meminta pesantren ditutup karena mengajarkan paham radikal. (Farhan/detikcom)
"Kita tunggu di sini. Yang salat silakan salat. Kita tunggu sampai ada penyegelan. Yang penting pesantren ini harus ditutup," kata pendemo menggunakan pengeras suara.

AKBP AM Dicky menyebut akan ada pertemuan dengan pihak pesantren untuk memastikan tindakan apa yang akan dilakukan terhadap Pesantren Ibnu Mas'ud.

Pesantren Ibnu Mas'ud Bogor Didemo, Warga Minta DitutupPolisi menjaga aksi ini. (Farhan/detikcom)
Sementara itu, 600 personel gabungan dari Polda Jabar dan Polres Bogor terus bersiaga untuk menjaga dua kelompok massa tidak mendekat ke gerbang Ponpes Ibnu Mas'ud dan melakukan tindakan anarkistis. Tidak hanya itu, kendaraan taktis, seperti barakuda dan water cannon, juga disiagakan di lokasi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Seperti diketahui, Pesantren Ibnu Mas'ud juga sempat didemo warga pada Kamis (17/8) lalu karena ada oknum dari pihak pesantren yang membakar umbul-umbul Merah-Putih yang dipasang warga. Saat itu warga meminta agar Pesantren Ibnu Mas'ud ditutup. Saat dilakukan pertemuan dengan Muspida Kabupaten Bogor, pihak Pesantren Ibnu Mas'ud membuat pernyataan bahwa mereka bersedia membubarkan diri namun meminta waktu hingga satu bulan.

Nama Pesantren Ibnu Mas'ud pertama kali muncul dalam kasus bom Sarinah pada 2016. Kemudian diikuti kasus penangkapan calon kombatan Suriah di Singapura, pembakaran umbul-umbul Merah-Putih, dan terakhir bocah Hatf Saiful Rasul, santri yang menjadi tentara bocah dan tewas di Suriah. (fay/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads