"Aksi bela Rohingya masa bicara pilgub (Jabar). Aya-aya wae," ujar Sohibul saat dikonfrimasi detikcom, Sabtu (16/9/2017) malam.
Sohibul tidak menjelaskan lebih lanjut terkait pertemuan tersebut. Pertemuan mereka di Aksi Bela Rohingya 169 di Bundaran Patung Kuda, Jakarta Pusat merupakan pertemuan pertama setelah Gerindra Jawa Barat menarik dukungan ke Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu di Pilgub Jabar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pencabutan dukungan ini dilantari, kecewanya Mulyadi terhadap sikap Ahmad Syaikhu yang menyatakan dirinya memilih menjadi Wakil Wali Kota Bekasi. Mulyadi juga menjelaskan bahwa selama ini komunikasi antara Demiz-Syaikhu dan DPD Gerindra masih kurang.
"Belum lagi statement Pak Syaikhu hari ini mengatakan kalau boleh memilih, beliau lebih suka tetap di Kota Bekasi dan juga merasa namanya belum dikenal di Jabar," tutur Mulyadi.
Mulyadi juga menekankan bahwa ketegasannya dalam membuat sikap karena ingin memaksimalkan langkah Partai Gerindra di Pilgub Jabar. Bahkan dirinya rela untuk dicopot dari Ketua DPD Jabar.
"Saya sebagai penanggung jawab di Jabar ingin memaksimalkannya, supaya Gerindra bisa menjadi solusi di Jabar. Ini juga untuk mengklarifikasi jangan sampai ini hanya Mulyadi saja nih jadi calon gubernur," kata Mulyadi, Sabtu (16/9).
"Jangankan jadi calon gubernur jadi Ketua DPD pun saya nggak pernah mau, makannya saya sekarang bersikap keras dengan segala resiko ya mungkin saja saya dicopot dari Ketua DPD Jabar kan? Tapi saya sedang menjalankan amanah sebagai ketua partai di Jabar, saya manfaatkan sebaik-baiknya untuk Jabar," ucapnya. (lkw/imk)











































