"Eskalasi krisis kemanusiaan dan masuknya pengungsi ke negara-negara tetangga dari Negara Bagian Rakhine di Myanmar membuat kita sadar akan kebutuhan untuk bekerja dengan pendekatan konstruktif terhadap masalah kemanusiaan regional, promosi keamanan, pencegahan konflik dan diplomasi," ujar Fadli di Hotel Shangri-La Makati, Manila, Filipina, Jumat (15/9/2017).
Perwakilan parlemen Myanmar di forum AIPA. (Nur Indah Fatmawati/detikcom) |
Fadli sendiri bertugas sebagai pembicara atau ketua delegasi Indonesia. Ada 4 rancangan resolusi yang rencananya diusulkan oleh Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
2. Ekonomi inovatif dan inklusif untuk masyarakat ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community-AEC) (bidang ekonomi);
3. Rancangan resolusi melawan sampah plastik dan mikroplastik (bidang lingkungan); dan
4. Rancangan resolusi peningkatan kapasitas AIPA (bidang keorganisasian).
Delegasi dari 10 negara ASEAN memenuhi undangan ini. Indonesia sendiri diwakili Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR Nurhayati Ali Assegaf, anggota Komisi V Mahfudz Abdurrachman, dan anggota Komisi III Abdul Kadir Karding.
Fadli Zon dan pimpinan parlemen se-ASEAN di Manila. (Nur Indah Fatmawati/detikcom) |
Forum ini dibuka oleh Presiden AIPA Pantaleon D Alvarez, yang juga Ketua House of Representatives of The Philippines (badan legislatif Filipina). Rencananya, forum akan digelar sampai 20 September 2017. (nif/dkp)












































Perwakilan parlemen Myanmar di forum AIPA. (Nur Indah Fatmawati/detikcom)
Fadli Zon dan pimpinan parlemen se-ASEAN di Manila. (Nur Indah Fatmawati/detikcom)