"Kejadian itu pada 2015. Antara sekelompok anak SMA Budi Mulia dan SMA Mardi Yuana yang berduel ala gladiator. Kejadian langsung ditangani," kata Wali Kota Bogor Bima Arya, Kamis (14/9/2017).
Bima menyebut keluarga Hilarius menolak jenazah diautopsi. Pada akhirnya, kasus diselesaikan secara kekeluargaan dan pihak-pihak yang terlibat menanggung biaya pemakaman Hilarius.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ayah Hilarius disebut ikut dalam pembahasan untuk menyelesaikan kasus ini secara kekeluargaan. SMA Budi Mulia dan SMA Mardi Yuana lalu menjatuhkan sanksi kepada siswa yang terlibat.
"Kedua sekolah menjatuhkan sanksi kepada siswa-siswa yang terlibat. Semua pihak menyepakati penyelesaian dengan cara kekeluargaan yang dituangkan dalam hitam di atas putih," papar Bima Arya.
Kasus ini kembali terangkat ke publik setelah curhat ibunda Hilarius, Maria Agnes, soal kematian anaknya kepada Presiden Joko Widodo viral di media sosial. Bima Arya mengaku prihatin dengan rasa kehilangan yang masih dialami Maria Agnes.
"Tentu kita prihatin dengan jeritan sang ibu yang kehilangan buah hatinya," tutup Bima Arya. (imk/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini