Saat itu petugas kepolisian datang dan langsung menunjukkan surat penangkapan. Petugas keamanan bernama Sail itu sempat menyebut Indra sudah menjadi target operasi (TO).
"Ada sekitar seperempat atau setengah jam gitu dari pukul 19.30 sampai 20.00 WIB. Petugas bilangnya sudah TO (target operasi), saya juga kaget," kata Sail di Diamond Karaoke dan Lounge, Taman Sari, Jakarta Barat, Kamis (14/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sail menceritakan enam polisi berpakaian preman langsung masuk ke tempat karaoke. Kepada petugas keamanan, mereka sempat menunjukkan surat perintah penangkapan.
"Ditunjukin surat perintahnya ke saya. 'Ini ada surat perintahnya, Pak, saya masuk'," tutur Sail, menirukan perkataan petugas saat itu.
Dia juga sempat diajak masuk oleh petugas kepolisian saat penangkapan Indra Jaya Piliang bersama kedua rekannya. Sail diminta menjadi saksi atas penangkapan Indra.
"Saya diminta masuk ke room habis polisi selesai masuk. Jadi saksi bahwa betul bongnya ada," imbuhnya.
Indra ditangkap bersama dua rekannya, Romi Fernando dan M Ismail Jamani, pada Rabu (13/9) malam. Polisi menyita satu set bong dan cangklong bekas pakai serta satu plastik kosong diduga bekas tempat menyimpan narkoba.
Meski tidak menemukan barang bukti narkoba, urine Indra positif mengandung narkoba. Indra mengaku mendapatkan sabu dari seorang penyedia. Kini, polisi masih mengusut penyedia sabu ke politikus Partai Golkar itu. (adf/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini