WNI Eks ISIS Buka Suara: Mereka Jorok dan Suka Berantem Sendiri

WNI Eks ISIS Buka Suara: Mereka Jorok dan Suka Berantem Sendiri

Bagus Prihantoro Nugroho - detikNews
Rabu, 13 Sep 2017 18:19 WIB
Personel SDF Mencopot Bendera ISIS di Dekat Raqqa. Foto: AFP Photo/DELIL SOULEIMAN
Jakarta - Para mantan pengikut ISIS bercerita tentang pengalaman pahit mereka bergabung dalam kelompok militan itu. Mereka pun mengungkap betapa perilaku anggota ISIS menyimpang dari ajaran Islam.

"Pada banyak yang berantem, kotor, katanya kebersihan sebagian dari iman, cuma ya Allah kotornya naudzubillah," tutur salah seorang WNI eks anggota ISIS, Nurshadrina, seperti dalam video yang diunggah BNPT pada Senin, 11 September 2017.
Nursadrina saat bercerita pengalamannya dalam video BNPT.Nursadrina saat bercerita pengalamannya dalam video BNPT. Foto: Para Eks-ISIS dari Indonesia (Dok PMD/BNPT)

Nurshadrina bahkan tak habis pikir bagaimana selalu ada alasan untuk berkelahi. Padahal katanya sesama muslim itu bersaudara.

"Jauh banget dari apa yang mereka katakan, apa yang mereka share di dunia internet itu. Suka gosip, fitnah, sesama akhwat muslimah di sana," tutur Nurshadrina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Djoko, yang juga pernah ikut ISIS, juga bercerita tentang kelompok itu yang mudah menyebut orang lain musyrik, kafir, dan fasik jika tak sesuai pemikiran mereka. Dia mengungkapkan pula tentang anak perempuannya yang masih di bawah umur namun sudah dilamar.
Foto: Para Eks-ISIS dari Indonesia (Dok PMD/BNPT)

"Katanya orang hijrah itu beriman. Hampir semingggu dua atau tiga kali itu selalu terjadi perkelahian. Berbagai macam penyebab, makanan, selular. Kayak preman lah gitu. Sehingga kami memang nggak bergaul di situ, karena takut," ujar mantan pengikut ISIS lainnya bernama Heru.

Mereka akhirnya bisa kembali ke Tanah Air pada 11 Agustus 2017. Raihan, yang juga mantan pengikut ISIS, heran betapa mudahnya kelompok itu menghilangkan nyawa sesama muslim.
Foto: Para Eks-ISIS dari Indonesia (Dok PMD/BNPT)

"Sesama islam juga mereka bunuh kan? Kalau di ISIS kayak gitu. Nggak tahu siapa lawannya, mereka bunuh. Selain mereka bukan Islam pokoknya," kata Raihan. (bag/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads