Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) menemukan indikasi masih hidupnya harimau Jawa yang dinyatakan punah puluhan tahun lalu. Sebelum kepunahannya, semenanjung Ujung Kulon memang menjadi salah satu habitat hewan dengan nama latin Panthera tigris sondaica ini.
Kepala Balai TNUK Mamat Rahmat mengatakan indikasi harimau Jawa belum punah ditemukan saat para pegawai melakukan inventarisasi banteng di Padang Pengembalaan Cidaon pada Jumat (25/8/2017) lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kawan-kawan melihat ada binatang kucing besar, tapi dengan lorengnya itu sedikit berbeda dengan macan tutul yang dijumpai teman-teman di Ujung Kulon. Akhirnya difoto, diduga apakah ini macan tutul Jawa atau kucing besar lainnya, misalnya harimau Jawa," kata Mamat saat dimintai konfirmasi detikcom di Pandeglang, Banten, Rabu (13/9).
Baca Juga: Melacak Jejak Badak Jawa di Ujung Kulon
Sebelum dinyatakan punah, karnivora terbesar di Pulau Jawa ini memang punya habitat di Ujung Kulon. Pihak balai sendiri, menurut Mamat, berharap harimau Jawa masih ada di sana. Dari tampilan gambar yang didapat, pihak balai harus memastikan apakah hewan tersebut harimau Jawa atau macan tutul yang mengalami kelainan genetik atau dari jenis kucing lain.
"Dulu memang habitat harimau Jawa, tapi kan hilang dinyatakan punah oleh LIPI. Kita berharap mudah-mudahan masih ada," ujarnya. (fay/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini