.webp)
Sudah lama sekali mereka berniat membangun masjid di kampung halamannya. Terlebih karena hanya ada musala terdekat dari permukiman kampung halaman mereka.
"Rencananya, dia pulang pada hari Selasa ini untuk membangun masjid di gang sebelah," kata seorang kerabat Husni, Maskuri, kepada detikcom di rumah duka di Pekalongan, Selasa (12/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Husni dipanggil dengan sebutan 'Pak Kaji', yang berarti 'haji', oleh kerabat dan masyarakat di kampungnya. Jika Husni masih hidup, kemarin (12/9) dia direncanakan membawa uang untuk membeli material guna pembangunan masjid. Namun, belum juga datang dan membawa uang pembangunan masjid, dia lebih dulu dibunuh secara keji.
 Pemakaman Husni dan Zakiah (Robby Bernardi/detikcom) |
"Dan hari ini (12/9), rencananya mulai akan dilakukan pembangunan. Pak Kaji (Husni) akan bawa uang untuk membeli material," ujar Maskuri.
Kisah sukses Husni berawal dari keberaniannya mengubah haluan dengan keluar sebagai karyawan PT Krakatau Steel pada 1990 dan mencoba membangun usaha garmen di Jakarta bersama istrinya.
Dengan kegigihannya, usaha konfeksi ini berkembang pesat. Husni, yang bergelar master bisnis internasional alummnus Universitas Indonesia (UI), merupakan pemilik merek dagang Alton Kids. Usaha garmen yang dirintisnya mulai maju pesat.
Selain di Jakarta, Husni membuka usaha di Pekalongan dengan nama yang sama. Sekitar 2005, dia dan istrinya mulai melirik pasar luar negeri, mulai Asia, Amerika, Eropa, hingga Afrika.
Kini mimpi Husni dan Zakiah membangun masjid ikut kandas bersama kepergian mereka. Keduanya dirampok dan dibunuh di rumahnya di Jakarta pada Minggu (10/9). Jenazah mereka ditemukan di Sungai Klawing, Purbalingga, kemarin (11/9) pagi. Pembunuh pasangan suami-istri ini ditangkap polisi di Jawa Tengah.
(bag/fjp)
