Akbar membunuh Indria gara-gara masalah ekonomi di rumah kontrakannya, Cijeruk, Bogor, Jawa Barat, pada Jumat, 1 September 2017. Dua hari berselang, Akbar dibekuk polisi di rumah saudaranya di Tanjung Buntung, Bengkong, Batam, pada Minggu, 3 September 2017.
Akbar kemudian ditahan di Polres Bogor, Jawa Barat. Hari demi hari, Akbar menjalani pemeriksaan oleh polisi. Akbar mengaku menembak Indria dengan pistol. Tembakan maut itu mengenai punggung Indria. Penembakan sadis itu juga disaksikan buah hati Akbar dan Indria.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Kepemilikan pistol itu menjadi sorotan. Bahkan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso (Buwas) ikut angkat bicara tentang kepemilikan pistol mengingat Indria adalah staf BNN. Pria yang akrab disapa Buwas ini menegaskan, secara prosedural, pegawai yang bekerja di rehabilitasi BNN tidak dibekali senjata api. Menurutnya, hanya petugas di bagian penindakanlah yang memiliki senjata lengkap.
Pria yang mengaku pernah menjadi chef di Amerika Serikat (AS) itu terus dikorek polisi tentang pistol tersebut. Dia mengaku pistol tersebut senjata api jenis rakitan. Akbar menyebut senpi rakitan itu milik sendiri. "Dia bilang rakitan, punya dia," kata Kapolres Kabupaten Bogor AKBP AM Dicky Pastika Gading saat dihubungi, Selasa (5/9/2017).
![]() |
Namun Akbar masih menyimpan rapat-rapat 'tempat persembunyian' pistol itu. Akbar terus menyampaikan keterangan yang berubah-ubah sehingga polisi kesulitan mengumpulkan bukti otentik. "Kami masih cari karena Akbar masih menyembunyikan senjata itu," ujar Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Bimantoro.
Menurut Bimantoro, Akbar pernah menyebut pistol itu ada di kontrakannya. "Dia bilang di kontrakan, tapi kami cek nggak ada. Kami sudah ke TKP nggak ada dan dia juga berubah-ubah keterangan terus," kata Bimantoro.
![]() |
Keterangan Akbar lagi-lagi berubah. Akbar mengaku pistol itu ada di rumah temannya. "Dia plinplan saja. Keberadaan pistol itu dikatakannya di rumah temannya, kita ke sana tapi pistol ternyata tidak ada," kata Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Kombes Yusri Yunus.
Memasuki hari kesepuluh, teka-teki Akbar menyimpan pistol itu belum terungkap. "Berdasarkan keterangan dari tersangka AM, senjata tersebut berada di temannya, tetapi sampai saat ini pihak kepolisian belum berhasil menemukan teman tersangka," kata Yusri pada Selasa, 12 September 2017.
Baca juga: Akbar Pembunuh Indria Pintar Berakting |
Akbar, yang disebut polisi pintar berakting, juga telah menjalani tes kesehatan dan kejiwaan menyusul keterangannya yang berubah-ubah itu. Polisi hingga kini masih menunggu hasilnya untuk mengungkap motif di balik misteri pembunuhan itu.
Akankah Akbar Jujur? (aan/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini