"Ya tentu kami menilainya satu bentuk apresiasi dari masyarakat. Memang apa yang dilihat dari kerja Pak Jokowi nggak bisa dilihat jangka pendek," ujar Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno kepada wartawan, Selasa (13/9/2017).
![]() |
Hendrawan menjelaskan berbagai program yang dilakukan Jokowi, seperti pembangunan infrastruktur dan politik pemerataan ekonomi, tidak bisa dilihat dalam jangka pendek. Jadi masih perlu dilihat dua tahun lagi untuk program Jokowi selanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan survei ini, Hendrawan menuturkan tidak serta-merta hal itu menjadi deklarasi dukungan kepada Jokowi pada pilpres mendatang. Tapi memang itu menjadi salah satu tolok ukur penting.
"Elektabilitas salah satu ukuran penting, tapi tidak serta-merta dengan survei jadi deklarasi itu tidak boleh didasarkan hasil survei semata," tuturnya.
Sebelumnya, CSIS melakukan survei elektabilitas calon Presiden RI untuk Pilpres 2019. Joko Widodo dan Prabowo Subianto memiliki elektabilitas teratas dari sejumlah nama yang dimunculkan dalam survei.
Dalam rilis yang diterima detikcom, Selasa (12/9/2017), elektabilitas Jokowi pada 2017 sebesar 50,9 persen. Elektabilitas Jokowi terus mengalami kenaikan cukup signifikan dari 2015 sebesar 36,1 persen, dan pada 2016 sebesar 41,9 persen.
Sementara itu, elektabilitas Prabowo pada 2017 sebesar 25,8 persen. Elektabilitas Prabowo mengalami stagnasi suara dari 2015 sebesar 28 persen, dan pada 2016 sebesar 24,3 persen. (lkw/dkp)