"Kalau belajar dari pengalaman, kalau kita ingat tahun 2013, di mana polisi banyak diserang di Jakarta, Tangerang, Ciputat, modusnya sama. Tapi kita belum nyatakan pelaku dari kelompok mana. Mereka lonewolf atau leaderless terrorist, belum menyatakan itu," jelas Setyo di gedung Divisi Humas, Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (12/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini dapat informasi bahwa empat orang sudah dikembalikan ke keluarga karena kurang bukti. Kita belum bisa memastikan siapa pelakunya," ujar Setyo.
Setyo menerangkan saat ini Densus 88 Antiteror turut serta bersama Polres Bima Kota menyelidiki identitas pelaku penyerangan.
"Kami dalami, Densus 88 turun untuk dalami penembakan ini," tutur dia.
Sebelumnya diberitakan, dua polisi, yakni Bripka Jainal dan Bripka Gofur, menjadi korban penyerangan orang tak dikenal pada Senin (11/9) pagi, setelah mengantar anak mereka masing-masing ke sekolah. Lokasi penembakan dekat SDN 10 Kota Bima dan SMPN 8 Kota Bima, NTB.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun Bripka Jainal menderita luka tembak di bahu kanan belakang, sementara Bripka Gofur di pinggang bagian kanan. Keduanya langsung dievakuasi ke RSU Kota Bima dan menjalani operasi guna mengeluarkan proyektil yang bersarang di tubuh mereka. (aud/nkn)











































