Polri Duga Penyerangan 2 Polisi di Bima Ulah Teroris

Polri Duga Penyerangan 2 Polisi di Bima Ulah Teroris

Audrey Santoso - detikNews
Selasa, 12 Sep 2017 23:19 WIB
Foto: Dwi Andayani/detikcom
Jakarta - Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan ada dugaan penyerangan dua polisi di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, adalah ulah teroris. Namun polisi belum dapat memastikan apakah penyerang bagian dari teroris lonewolf atau leaderless jihad.

"Kalau belajar dari pengalaman, kalau kita ingat tahun 2013, di mana polisi banyak diserang di Jakarta, Tangerang, Ciputat, modusnya sama. Tapi kita belum nyatakan pelaku dari kelompok mana. Mereka lonewolf atau leaderless terrorist, belum menyatakan itu," jelas Setyo di gedung Divisi Humas, Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (12/9/2017).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dugaan tersebut tidak ditujukan pada empat orang yang sebelumnya dicurigai sebagai pelaku, yakni IF (31), LS (34), IM (21), dan WD (27). Setyo mengatakan keempat pria yang sebelumnya ditangkap karena diduga pelaku kini dibebaskan karena polisi kekurangan bukti untuk melanjutkan proses hukum.

"Ini dapat informasi bahwa empat orang sudah dikembalikan ke keluarga karena kurang bukti. Kita belum bisa memastikan siapa pelakunya," ujar Setyo.

Setyo menerangkan saat ini Densus 88 Antiteror turut serta bersama Polres Bima Kota menyelidiki identitas pelaku penyerangan.

"Kami dalami, Densus 88 turun untuk dalami penembakan ini," tutur dia.



Sebelumnya diberitakan, dua polisi, yakni Bripka Jainal dan Bripka Gofur, menjadi korban penyerangan orang tak dikenal pada Senin (11/9) pagi, setelah mengantar anak mereka masing-masing ke sekolah. Lokasi penembakan dekat SDN 10 Kota Bima dan SMPN 8 Kota Bima, NTB.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun Bripka Jainal menderita luka tembak di bahu kanan belakang, sementara Bripka Gofur di pinggang bagian kanan. Keduanya langsung dievakuasi ke RSU Kota Bima dan menjalani operasi guna mengeluarkan proyektil yang bersarang di tubuh mereka. (aud/nkn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads